Bisnis.com, JAKARTA – Pemilik gedung perkantoran di Jakarta harus menghadapi kenyataan naiknya ruang kosong akibat pandemi Covid-19. Pemilik perkantoran mungkin harus menyesuaikan tarif sewa mereka atau memberi beberapa insentif untuk tetap kompetitif dan untuk menarik penyewa potensial.
Menurut Leads Property Services Indonesia, pemilik atau pengelola gedung perkantoran akan menghadapi pengambilan keputusan yang cukup sulit karena harga sewa mereka saat ini dianggap rendah.
“Menurunkan harga sewa lebih lanjut dapat membawa tekanan lebih lanjut pada margin keuntungan yang diharapkan, terutama untuk bangunan baru dengan tingkat kekosongan yang tinggi,” ungkap perusahaan konsultan bisnis properti tersebut melalui laporan Jakarta Property Market Insight Q2 2021.
Leads mengungkapkan hingga kuartal II/2021, pasar perkantoran di kawasan pusat bisnis (central business district/CBD) tidak mengalami penyelesaian proyek, sehingga total pasokan kumulatif stabil di 6,98 juta m2.
Tingkat Sewa Gross Ruang Perkantoran CBD Jakarta
Sumber: Leads Property Services Indonesia
Beberapa penyelesaian yang diharapkan untuk kuartal ini tertunda hingga akhir tahun ini. Penyelesaian tersebut direncanakan menghasilkan 316.842 m2 ruang kantor baru.
Pasar perkantoran CBD hanya mampu mencatatkan angka penyerapan bersih 2.184 m2, angka yang rendah. Aktivitas pasar terbuka jarang terjadi dan diperkirakan tetap rendah hingga akhir 2021.
Dari sisi hunian, dalam situasi pasokan yang stabil dan pasar yang lesu, pasar perkantoran CBD Jakarta mengalami perubahan positif yang tak signifikan karena permintaan kuartalan yang kecil. Tingkat hunian masih berada di 74,7% atau stabil, yang mungkin turun pada akhir tahun ini.
Tarif sewa di pasar perkantoran CBD telah terkoreksi lebih lanjut sejak awal tahun ini. Rata-rata sewa kotor pada kuarttal II/2021 tercatat Rp 344.500 per m2 per bulan. Angka itu turun 0,9% quarter-to-quarter (qtq) karena penyesuaian tarif sewa.
Di pasar perkantoran strata-title CBD, ada sedikit pertumbuhan positif dari segi harga, mencatat perubahan 0,6% dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang dianggap stabil.
Tingkat Sewa Gross Ruang Perkantoran di luar CBD Jakarta
Sumber: Leads Property Services Indonesia
Untuk kawasan non-CBD Jakarta, permintaan kumulatif di luar CBD mengalami penurunan pada kuartal berjalan yang mencapai 6.210 m2. Tingkat hunian pun terus menurun secara bertahap seiring dengan permintaan yang melemah.