Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro menilai hadirnya varian Delta Covid-19 akan berisiko pada pemulihan sektor transportasi dan pergudangan, serta penyediaan akomodasi dan makan minum.
Dia mengatakan, pada kuartal II/2021 kinerja kedua sektor ini mengalami perbaikan, termasuk dengan tiga sektor lainnya, yaitu jasa lainnya, jasa kesehatan dan kegiatan sosial, dan jasa perusahaan.
Namun demikian, menurut Andry, sektor transportasi dan pergudangan, serta penyediaan akomodasi dan makan minum merupakan dua sektor yang paling terdampak akibat pemberlakuan pengetatan mobilitas masyarakat.
Padahal, seiring dengan membaiknya kondisi pandemi dan ekonomi pada semester I/2021, kedua sektor tersebut mampu pulih dan tercatat tumbuh di atas 20 persen secara tahunan pada kuartal II/2021.
“Hadirnya varian Delta yang lebih menular mengakibatkan angka kasus harian melonjak di awal semester kedua 2021 sehingga dilakukan pemberlakukan PPKM darurat/level 3-4. Hal ini kembali berisiko menekan pemulihan pada kedua sektor tersebut ke depannya,” katanya dalam Laporan Quarterly Macro Brief yang dikutip Bisnis, Minggu (29/8/2021).
Adapun pada kuartal II/2021 ekonomi Indonesia tercatat tumbuh sebesar 7,07 persen secara tahunan dengan konsumsi rumah tangga dan investasi menjadi faktor penggerak pertumbuhan.
Andry menilai capaian tersebut terjadi seiring dengan pemulihan ekonomi yang didorong oleh percepatan program vaksinasi Covid-19 dan front-loading stimulus fiskal terkait program pemulihan ekonomi nasional (PEN).
Selain itu, low-base effect dari penerapan PSBB pada 2020 juga menjadi salah satu faktor tingginya pertumbuhan PDB pada kuartal II/2021.
Menurutnya, pemulihan pada kuartal III/2021 berpotensi terhambat seiring dengan meningkatnya angka kasus harian Covid-19 akibat varian Delta. Hal ini juga yang menyebabkan pemerintah menerapkan PPKM darurat/level 3-4.