Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inflasi Agustus 2021 Diproyeksi Capai 0,05 Persen. Ini Faktornya

Inflasi diperkirakan berada di kisaran 0,01-0,05 persen mtm pada Agustus 2021. Inflasi cenderung rendah dipengaruhi faktor PPKM dan penurunan sisi permintaan
Pedagang menata barang dagangannya di Pasar Senen, Jakarta, Senin (4/5/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pedagang menata barang dagangannya di Pasar Senen, Jakarta, Senin (4/5/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Inflasi pada Agustus 2021 diperkirakan akan mencapai level yang rendah dikarenakan permintaan yang melemah sejalan dengan diberlakukannya pengetatan mobilitas masyarakat.

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira memperkirakan tingkat inflasi pada Agustus 2021 akan mencapai kisaran 0,01 hingga 0,05 persen secara bulanan (month-to-month/mtm).

“Diperkirakan inflasi kisaran 0,01-0,05 persen mtm pada Agustus 2021. Inflasi cenderung rendah dipengaruhi faktor PPKM dan penurunan sisi permintaan,” katanya kepada Bisnis, Minggu (29/8/2021).

Bhima mengatakan pemicu inflasi pada 2021 berasal dari sektor kesehatan dan pendidikan.

“Untuk pendidikan karena faktor seasonal Juli-Agustus tahun ajaran baru, tapi selama pandemi karena belum tatap muka inflasi di sektor pendidikan tetap saja lebih rendah dibanding sebelum pandemi,” jelasnya.

Di samping itu, kenaikan juga diperkirakan terjadi pada rokok dan akan berlanjut seiring dengan wacana pemerintah meningkatkan tarif cukai rokok pada tahun depan.

Menurutnya, yang perlu diwaspadai adalah beberapa bahan pangan seperti telur ayam, dan minyak goreng. Inflasi dari sisi administered price atau harga diatur pemerintah dinilai belum menunjukkan kenaikan, tetapi ancaman akan tetap ada.

Bhima memperkirakan inflasi di sektor energi kemungkinan akan mengalami peningkatan ke depan akibat dari fluktuasi harga komoditas energi dan pemulihan aktivitas ekonomi.

Namun demikian, dia menambahkan, perlu diwaspadai juga imported inflation, khususnya dampak dari penarikan stimulus moneter atau tapering off oleh the Fed, bank sentral di Amerika Serikat.

Adapun, Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi pada Agustus 2021 akan meningkat sebesar 0,01 persen secara bulanan.

BI mencatat penyumbang utama inflasi hingga minggu ke-4 Agustus yaitu komoditas minyak goreng sebesar 0,03 persen mtm, tomat sebesar 0,02 persen mtm, telur ayam ras dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,01 persen mtm.

Sementara itu, beberapa komoditas mengalami deflasi, antara lain cabai rawit sebesar -0,05 persen mtm, cabai merah sebesar -0,03 persen mtm, kangkung, bayam, sawi hijau, kacang panjang, bawang merah, jeruk, emas perhiasan dan angkutan antarkota masing-masing sebesar -0,01 persen mtm.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Editor : Azizah Nur Alfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper