Bisnis.com, JAKARTA - Singapura akan segera membuka kembali perbatasannya setelah sebelumnya mencapai tigkat vaksinasi Covid-19 sebesar 80 persen.
"Kami telah melewati tonggak sejarah lain, di mana 80 persen dari populasi kami telah menerima rejimen penuh dua dosis," kata Menteri Kesehatan Ong Ye Kung, dilansir Bloomberg, Minggu (29/8/2021).
Pemerintah sebelumnya telah mematok tingkat vaksinasi tersebut untuk secara hati-hati membuka lebih banyak kegiatan ekonomi dan sosial, serta perjalanan bebas karantina.
Seperti yang terjadi, Singapura berharap untuk melakukan sesuatu yang hanya dapat dilakukan oleh beberapa tempat dengan perbatasan terbuka, yakni menjaga tingkat infeksi dan kematian yang serius tetap terkendali, dan dengan demikian mencegah jenis wabah yang akan membahayakan sistem perawatan kesehatan dan menyebabkan pembatasan baru.
Singapura saat ini memberlakukan langkah-langkah jarak sosial yang lebih ketat daripada sebagian besar pusat keuangan global di luar Asia. Negara kota ini memiliki salah satu tingkat vaksinasi terbaik di dunia, tetapi umumnya masih mengharuskan orang yang tiba di negara itu untuk menjalani karantina dua minggu di hotel lokal, dan pertemuan kelompok terbatas pada hanya lima orang.
Pembatasan mulai dilonggarkan dalam beberapa pekan terakhir. Pemerintah membuka kembali restoran untuk makan langsung pada 10 Agustus bagi mereka yang divaksinasi penuh, dan seminggu kemudian melonggarkan aturan kerja dari rumah yang ketat, memungkinkan sebanyak 50 persen karyawan untuk kembali ke kantor.
Baca Juga
Pemerintah juga meningkatkan kapasitas ruang yang melihat sejumlah besar pelanggan, seperti mal dan bioskop, dan mengakhiri pemeriksaan suhu yang diperlukan untuk memasuki tempat-tempat umum sejak awal pandemi.
Singapura juga mengambil langkah-langkah untuk menyambut wisatawan yang divaksinasi dari beberapa negara dengan niat untuk memperluas jalur perjalanan.
Wisatawan yang telah divaksinasi dari Jerman dan Brunei mulai bulan depan akan dapat memasuki negara itu melalui Jalur Perjalanan Bervaksinasi khusus, yang akan memungkinkan penumpang yang disetujui, termasuk pengunjung jangka pendek, untuk tidak dikarantina sama sekali setelah diuji untuk Covid-19.
Jerman dan Brunei dipilih sebagai tempat di mana Singapura dapat menguji kepercayaannya pada jalur perjalanan yang divaksinasi, dengan infeksi Covid di kedua tempat pada tingkat yang dapat dikelola.
Singapura kini mengincar vaksin putaran ketiga sebagai suntikan penguat untuk beberapa individu yang divaksinasi lengkap, terutama mereka yang kekebalannya sangat lemah.
Negara-kota itu juga mengharapkan untuk mulai memvaksinasi anak-anak di bawah usia 12 tahun sekitar awal 2022, setelah keamanan dan kemanjuran telah dipelajari secara memadai.