Bisnis.com, JAKARTA — Sebagian besar negosiasi kerja sama perdagangan prioritas diperkirakan baru rampung pada 2022, mundur dibandingkan target awal yang dipatok pada tahun ini.
Sebelumnya, Kementerian Perdagangan (Kemendag) melaporkan bahwa perundingan yang diharapkan selesai tahun ini mencakup Indonesia-European Union Comprehensive Partnership Agreement (IEU-CEPA), Indonesia-Pakistan Trade in Goods Agreement (TIGA), dan Preferential Trade Agreement (PTA) dengan Bangladesh, Tunisia, serta Maroko.
Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag Djatmiko Bris Witjaksono menjelaskan seluruh perundingan telah memperlihatkan kemajuan dengan komitmen para negara mitra untuk menyelesaikan negosiasi.
“Saat ini, kami mengharapkan perundingan PTA dengan Tunisia dapat segera diselesaikan dan diimplementasikan. Sementara itu, perundingan lainnya [yang menjadi prioritas] diharapkan dapat selesai secara substansi tahun depan,” tuturnya kepada Bisnis, Minggu (29/8/2021).
Indonesia-Tunisia PTA disebut telah melalui tiga putaran perundingan dan sejumlah pertemuan intersesi telah dilakukan selama pandemi Covid-19. Meski perundingan tengah terkendala situasi pergolakan politik dan pandemi Covid-19 di Tunisia, Djatmiko mengatakan proses penyelesaian masih sesuai target.
“Perundingan tetap ditargetkan selesai tahun 2021 dan implementasi pada 2022. Adapun teks perjanjian [PTA] telah selesai dan disepakati,” lanjutnya.
Baca Juga
Adapun untuk IEU-CEPA, putaran ke-10 perundingan telah dilakukan secara virtual pada 22 Februari–5 Maret 2021. Putaran ke-11 yang semula dijadwalkan pada Juli 2021, tertunda akibat pandemi Covid-19.
Putaran ke-11 diperkirakan dilakukan pada September atau Oktober 2021. Secara umum, diklaim telah tercapai kemajuan di seluruh isu runding.
Indonesia dan EU juga berkomitmen untuk menyelesaikan perundingan secepatnya.
Adapun Indonesia-Pakistan TIGA telah melalui dua putaran perundingan, yang terakhir secara dilaksanakan secara daring pada April 2021. Pertemuan intersesi di tingkat working groups diharapkan dapat terlaksana pada Oktober 2021.
“Telah tercapai kemajuan berupa pertukaran data perdagangan dan data tarif terbaru, serta penyampaian usulan draft text dari Indonesia,” jelas Djatmiko.
Pembahasan teks perjanjian Indonesia-Bangladesh PTA sebagian besar telah dirampungkan. Kemendag menyatakan sedang berkoordinasi intensif dengan kementerian dan lembaga terkait untuk penyusunan revised offer.
Putaran ke-4 perundingan diharapkan bisa dilaksanakan usai revised offer kedua negara dipertukarkan.
Terakhir, Maroko meminta agar dilakukan kerja sama sertifikasi halal sebelum melanjutkan pembahasan PTA. Kemendag berkoordinasi dengan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) dan Lembaga Standardisasi Nasional Maroko (IMANOR), serta telah dilakukan pertemuan virtual pada 15 Juli 2021.