Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sri Mulyani: Perjuangan Kita Membalikkan Kurva Sebelum PPKM

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pemerintah berusaha membalikkan kurva ssperti kondisi sebelum PPKM. Apa saja kendalanya?
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat mengikuti rapat kerja antara Komisi XI DPR RI dengan pemerintah di kompleks parlemen, Jakarta, Senin (2/12/2019). Bisnis/Arief Hermawan P
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat mengikuti rapat kerja antara Komisi XI DPR RI dengan pemerintah di kompleks parlemen, Jakarta, Senin (2/12/2019). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan fokus pemerintah saat ini membalikkan kurva yang sudah terbalik akibat penerapan PPKM, terutama dari sisi kegiatan konsumsi masyarakat.

Meski demikian, dia mengatakan hal tersebut harus dilakukan dengan mewaspadai risiko kembali naiknya kasus Covid-19.

“Perjuangan kita sekarang adalah membalikkan kembali kurva yang terbalik akibat PPKM. Bagaimana kita mengembalikan lagi recovery tanpa membuat Covid-19 meningkat lagi? Ini kunci yang harus kita semuanya ikut pecahkan, atau berikan solusi,” jelas Sri pada konferensi pers APBN KiTa, Rabu (25/8/2021).

Di sisi mobilitas, Sri mengatakan penerapan pembatasan sangat menekan mobilitas dan kegiatan masyarakat. Dia memberi contoh selama periode PPKM mobilitas agregat tujuh hari rata-rata di Jawa-Bali menurun ke level -17,7 pada pertengahan Juli 2021.

Namun, Menkeu menegaskan indikator kini menunjukkan mobilitas masyarakat mengalami kenaikan yang konsisten hingga awal pekan ketiga Agustus 2021. Menurutnya, PPKM sangat berdampak pada konsumi masyarakat.

Hal ini terlihat dari indikator konsumsi masyarakat yang tertahan di bulan Juli. Pola tersebut, lanjutnya, selalu terlihat ketika terjadinya kenaikan kasus Covid-19. Hal tersebut lantas mengharuskan pemerintah mengurangi mobilitas masyarakat, seperti pada saat setelah libur Natal dan tahun baru serta pembatasan sosial berskala besar (PSBB) pada tahun lalu. 

“Waktu terjadinya PPKM pada Juni ke Juli, Indeks Keyakinan Konsumen [IKK] langsung jatuh lagi di bawah 100. Ini adalah sesuatu yang sangat nyata, dampak Covid-19 terhadap mobilitas dan keyakinan masyarakat untuk berkonsumsi,” jelasnya.

Bukan itu saja, dia menuturkan Indeks Penjualan Ritel juga terkena imbas dari PPKM. Sayangnya, sektor ritel yang sempat mengalami rebound selama April-Mei 2021 akhirnya mengalami kontraksi -6,4 persen pada Juli 2021.

Sri mengatakan ketika mobilitas kembali normal pada pekan ketiga Agustus nanti. Dia berharap keyakinan konsumen kembali bisa ke level sebelum diterapkannya PPKM.

“Kita berharap pada minggu ketiga Agustus nanti sudah mulai terlihat semua angka ini berbalik arah lagi. Ini kemudian diharapkan akan mengembalikan momentum pemulihan,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper