Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lonjakan Covid-19 di Malaysia Memperburuk Krisis Kelangkaan Semikonduktor

Malaysia secara historis tidak memiliki kepentingan yang sama dalam rantai pasokan teknologi seperti yang dilakukan Taiwan, Korea Selatan, atau Jepang. Namun dalam beberapa tahun terakhir, Malaysia muncul sebagai pusat utama untuk pengujian dan pengemasan chip
Ilustrasi chip/ Bloomberg
Ilustrasi chip/ Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA Jumlah infeksi Covid-19 melonjak di Malaysia akan memperburuk krisis semikonduktor dan komponen lain yang telah memukul produsen mobil selama berbulan-bulan.

Negara Asia Tenggara ini secara historis tidak memiliki kepentingan yang sama dalam rantai pasokan teknologi seperti yang dilakukan Taiwan, Korea Selatan, atau Jepang.

Namun dalam beberapa tahun terakhir, Malaysia muncul sebagai pusat utama untuk pengujian dan pengemasan chip, dengan Infineon Technologies AG, NXP Semiconductors NV dan STMicroelectronics NV sebagai pemasok utama yang mengoperasikan pabrik di sana.

Sekarang infeksi Covid-19 melonjak di negara itu dan kondisi ini membahayakan rencana untuk mencabut pembatasan dan memulihkan kapasitas produksi secara penuh. Rata-rata tujuh hari untuk infeksi harian yang dilaporkan telah melampaui 20.000, naik dari lebih dari 5.000 pada akhir Juni.

Ford Motor Co. pekan lalu mengatakan akan menangguhkan sementara produksi truk pikap F-150 yang populer di satu pabrik AS karena kekurangan suku cadang terkait semikonduktor akibat pandemi Covid-19 di Malaysia.

Pihak berwenang negara itu berlomba untuk mengatasi wabah tersebut dan telah memberikan pengecualian kepada produsen tertentu dalam upaya menjaga ekonomi tetap pada jalurnya.

Perusahaan diizinkan untuk tetap beroperasi dengan 60 persen dari tenaga kerja mereka selama penguncian bulan Juni dan mereka akan dapat kembali ke kapasitas 100 persen ketika lebih dari 80 persen pekerja mereka divaksinasi penuh. Pada Senin (23/8/2021), jumlah infeksi yang dilaporkan turun menjadi 17.672.

Namun situasi di lapangan masih bergejolak. Pabrik-pabrik harus ditutup sepenuhnya selama dua minggu untuk sanitasi jika lebih dari tiga pekerja tertular Covid-19 di bawah pedoman tidak resmi. Varian delta terbukti sangat menular dan sulit dihentikan.

"Ini bisa sangat mengganggu Infineon dan perusahaan lain yang memiliki pabrik beberapa ribu pekerja," kata Samuel Tan, Analis Semikonduktor di Kenanga Investment Bank Bhd di Kuala Lumpur.

Perusahaan lokal melaporkan penutupan tersebut melalui keterbukaan informasi. STMicro dan Infineon, keduanya merupakan pemasok utama untuk industri otomotif, harus menutup fasilitas.

Situasi ini dapat memperburuk kekurangan semikonduktor yang sudah berlangsung sejak lama. Waktu tunggu chip atau kesenjangan antara memesan semikonduktor dan menerima pengiriman meningkat lebih dari delapan hari menjadi 20,2 minggu di bulan Juli dibandingkan bulan sebelumnya, menurut penelitian Susquehanna Financial Group.

Kesenjangan itu sudah menjadi waktu tunggu terlama sejak perusahaan mulai melacak data pada 2017.

Produsen mobil telah kehilangan penjualan setelah serangkaian pukulan tak terduga pada tahun lalu, termasuk cuaca dingin di Texas yang membuat pabrik tertatih-tatih di sana dan kebakaran di Jepang pada pabrik chip mobil yang kritis.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hadijah Alaydrus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper