Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Okupansi Mal di Jakarta Turun 8 Persen pada Semester I

Tingkat okupansi mal di Jakarta 78,96 persen pada semester I tahun 2021, menurun 4 persen dari semester sebelumnya dan menurun 8 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Atrium Central Park dan Neo Soho Mall. /Central Park dan Neo Soho Mall
Atrium Central Park dan Neo Soho Mall. /Central Park dan Neo Soho Mall

Bisnis.com, JAKARTA - Total permintaan ruang ritel di Jakarta pada semester 1 tahun 2021 mengalami penurunan sebesar 2 persen (yoy). 

Senior Research Advisor Knight Frank Indonesia Syarifah Syaukat mengatakan luas ruang ritel yang terserap pada semester I/2021 mencapai 3,8 juta meter persegi. 

Tingkat okupansi mal di Jakarta 78,96 persen pada semester I tahun 2021, menurun 4 persen dari semester sebelumnya dan menurun 8 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Pergerakan tenant yang masuk dan keluar ritel umumnya berasal dari sektor makanan dan minuman (FnB), fashion, toko buku dan hypermarket.

Untuk harga sewa ritel sendiri, masih tidak mengalami perubahan atau stagnan bahkan cenderung turun. Namun, pada beberapa kelas ritel harga sewa justru mengalami peningkatan.

Syarifah menuturkan ritel menjadi salah satu sub sektor properti yang terpukul di tengah pandemi. Sejak tahun lalu, sektor ritel untuk bertahan telah dilakukan melalui berbagai adaptasi dan inovasi.

Sebut saja penggunaan strategi omni-channel yang diberlakukan oleh berbagai perusahaan ritel untuk terus berinteraksi dengan konsumennya.

"Refleksi riuh rendah operasional ritel di tengah pandemi cukup berwarna, mulai dari kebijakan pembatasan kegiatan operasional sektor layanan, pelonggaran pembatasan kapasitaspengunjung, pengetatan kembali diikuti penutupan sementara beberapa ritel, sampai ke pelonggaran durasi," ujarnya dalam media briefing secara virtual, Selasa (24/8/2021). 

Menurutnya, transformasi ruang ritel saat ini bukan lagi pilihan tetapi suatu keharusan. Dalam enam bulan terakhir ini, terdapat berbagai perubahan operasional ritel di Jakarta. Salah satunya yakni penerapan protokol kesehatan.

“Selama paruh pertama tahun ini, beberapa ruang ritel telah menjadi perpanjangan tangan pemerintah untuk melakukan vaksinasi baik untuk umum maupun dikhususkan bagi para pegawainya,” kata Syarifah.

Selain itu, ritel-ritel juga sudah beradaptasi dengan mengadakan pemberlakuan protokol kesehatan.

Misalnya, penyediaan stasiun hand sanitizer, robotic system untuk penyemprotan disinfektan termasuk hygiene theater.

Adaptasi yang juga dilakukan oleh peritel saat ini adalah membuka area pameran (exihibiton hub) di area lobi sebagai perpanjangan tangan area display dengan free standing of pop up retailer. 

Hal ini diharapakan membantu pengunjung lebih cepat mengakses toko dan menetapkan pilihan untuk belanja. Peritel tertentu di beberapa mal sudah menerapkan penjualan dengan metode tersebut yang cukup membantu gerakan transaksi di tengah pandemi.

"Ini merupakan salah satu alternatif relayout dalam membuka akses untuk peritel bisa berinteraksi lebih cepat dengan konsumen," tuturnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yanita Petriella
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper