Bisnis.com, JAKARTA — Konsumsi semen nasional per Juli 2021 melambat signifikan. Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dinilai menjadi penyebab utamanya.
Asosiasi Semen Indonesia (ASI) mencatat konsumsi semen per Juli 2021 hanya naik 3,01 persen secara tahunan menjadi 5,46 juta ton. Angka tersebut turun 1,62 persen jika dibandingkan dengan realisasi Juni 2021 sebanyak 5,55 juta ton.
"Konsumsi semen domestik mengalami penurunan dibanding bulan lalu karena adanya PPKM dan peningkatan masyarakat yang terkena Covid-19," kata Ketua ASI Widodo Santoso kepada Bisnis, Senin (23/8/2021).
Widodo menilai realisasi konsumsi semen nasional per Juli 2021 masih jauh dari kondisi pra-pandemi. Berdasarkan data ASI, konsumsi semen per Juli 2019 mencapai 6,3 juta ton.
Dia mengatakan penurunan konsumsi terbesar terjadi di Pulau Jawa sebanyak 5,5 persen secara tahunan menjadi 2,85 juta ton. Selain itu, konsumsi semen di Maluku dan Papua pertama kalinya mencatatkan konsumsi negatif pada tahun ini sebanyak 9,2 persen menjadi 151.000 ton.
Widodo menilai kenaikan konsumsi di Pulau Sumatra tidak berarti, lantaran hanya naik 0,9 persen menjadi 1,16 juta ton. Adapun, lanjutnya, peningkatan konsumsi yang cukup bagus terjadi di Kalimantan sebesar 8,3 persen menjadi 350.000 ton dan Sulawesi sebesar 40 persen menjadi 578.000 ton.
Sementara itu, konsumsi semen di Bali dan Nusa Tenggara masih tumbuh 1,9 persen menjadi 363.000 ton. Dengan demikian, konsumsi semen nasional selama Januari-Juli masih tumbuh positif 6,2 persen secara tahunan menjadi 34,46 juta ton.
Akan tetapi, Widodo meramalkan perlambatan konsumsi semen nasional tersebut akan terus berlanjut pada Agustus 2021. Pasalnya, ujar Widodo, PPKM masih berlangsung.