Bisnis.com, JAKARTA – Dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) menyelamatkan sejumlah proyek infrastruktur di Ibu Kota yang nyaris mangkrak pada 2020 karena pengalihan anggaran akibat pandemi Covid-19.
“Dengan adanya bantuan pendanaan PEN dari PT SMI [PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)], saat pandemi (proyek) bisa diselesaikan,” kata Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho dalam diskusi soal konstruksi saat pandemi di Jakarta, Senin (23/8/2021).
Dia menjelaskan, proyek infrastruktur yang dapat diselesaikan berkat dana PEN itu, yakni Jalan Layang Tanjung Barat, Jalan Layang Lenteng Agung, Jalan Layang Cakung, dan Jalan Lintas Bawah Senen.
Proyek tersebut sempat terkendala satu hingga dua bulan, karena menunggu kepastian dana untuk pengerjaannya.
“Saat itu kami bergerak, dari pemerintah pusat ada program PEN. Untuk membiayai infrastruktur terkendala keuangan, kami butuh sekitar Rp850 miliar,” katanya.
Selain itu, penataan trotoar yang sudah dirancang sejak 2019 di sejumlah titik juga terkendala anggaran karena harus dialihkan untuk penanganan Covid-19.
Dia mencontohkan, pagu anggaran untuk pendataan trotoar menuju kawasan terintegrasi atau Transit Oriented Development (TOD) di Jakarta yang saat itu mencapai Rp1,1 triliun, harus kurang dari Rp20 miliar.
Akhirnya, pihaknya membangun skala prioritas pembangunan, yakni di Stasiun Tanah Abang, Stasiun Senen, Stasiun Juanda, dan Dukuh Atas.
Sebelumnya, pemerintah pusat melalui PT SMI mencairkan dana PEN kepada DKI Jakarta sebesar Rp3,26 triliun pada Oktober 2020. Dana PEN tersebut dialokasikan untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur di Jakarta.