Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah telah mencanangkan rencana pembangunan proyek pipa transmisi gas bumi ruas Cirebon-Semarang dengan skema APBN melalui dua tahap. Tahap pertama akan difokuskan untuk ruas Semarang-Batang.
Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mengatakan Erika Retnowati mengatakan proyek Cirebon-Semarang (Cisem) telah ditunggu oleh industri yang berlokasi di Batang untuk bisa mendapatkan pasokan gas.
"Ruas yang didahulukan Semarang ke Batangm lebih urgent di Batang mau digunakan," katanya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR, Senin (23/8/2021).
Dia menjelaskan pada saat koordinasi dengan pemerintah, pada awalnya pengerjaan proyek pipa gas Cisem akan seluruhnya didanai oleh APBN namun dengan kondisi keuangan negara yang tidak memungkinkan maka pembangunannya akan melalui dua tahap.
Dalam tahap pertama yakni tahun depan, pemerintah akan mengucurkan anggaran senilai Rp1 triliun untuk membangun ruas Semarang-Batang sepanjang 84 kilometer. Sementara itu ruas Batang-Cirebon akan dibangun pada tahap dua yang akan dimulai pada 2023.
"Nanti Batang-Cirebon 2023 ada opsi APBN dan KPBU," jelasnya.
Sebelumnya, status penunjukan PT Bakrie & Brothers Tbk. dalam proyek pembangunan pipa transmisi gas bumi ruas Cisem berpotensi dibatalkan seiring dengan adanya rencana pembangunan melalui anggaran APBN 2022.
Erika mengatakan untuk pengerjaan pipa Cisem pada tahun depan telah dipastikan akan menggunakan anggaran APBN, namun masih terdapat proses administrasi yang perlu diselesaikan pascapenunjukkan Bakrie & Brothers selaku pemenang lelang kedua dalam proyek itu.
Menurut dia, anggaran APBN 2022 baru akan disahkan apabila status emiten berkode saham BNBR tersebut dipastikan batal keterlibatannya dalam proyek tersebut.
"Bappenas menanyanakan dengan penunjukan BNBR ini harus clear dulu sebelum nanti diputuskan benar-benar diketok anggaran APBN 2022," jelasnya.