Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perhubungan akan membangun 70 proyek infrastruktur yang dibiayai lewat Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
Dalam Nota Keuangan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2022, nilai penerbitan SBSN pembiayaan kegiatan/proyek direncanakan senilai Rp29,645 triliun untuk membiayai 818 kegiatan/proyek pada 13 K/L. Salah satunya adalah Kemenhub dengan sebanyak 70 proyek.
Dalam perencanaan SBSN pembiayaan proyek pada 2022, terdapat pokok-pokok kebijakan pengalokasian, diantaranya memastikan kelanjutan kegiatan tahun jamak (multiyears) yang sedang berjalan (on-going) pada masing-masing K/L.
Kemudian kegiatan baru pada 2022 difokuskan pada pencapaian langsung agenda pembangunan sesuai RPJMN 2020—2024. Utamanya Proyek Prioritas Strategis (Major Project) yang mempertimbangkan kapasitas eksekusi K/L dan kesiapan pelaksanaannya, termasuk aspek lahan, persyaratan teknis/administrasi, serta tata kelola penyelenggaraan proyek oleh K/L khususnya aspek pengadaan, pengendalian, dan pengawasan.
Lalu, melakukan pengendalian luncuran/lanjutan dengan membatasi alokasi baru untuk K/L dengan nilai luncuran/lanjutan besar; dan melakukan kebijakan moratorium kepada K/L yang berkinerja rendah pada 2020, yaitu berupa tidak diberikannya alokasi untuk satker, wilayah, atau program tertentu pada 2022.
Selain sebagai pembiayaan umum APBN, SBN khususnya SBSN juga digunakan secara langsung dalam membiayai belanja untuk pembangunan proyek pemerintah pada berbagai K/L (earmarked) sejak 2013.
Dalam perkembangannya, pembiayaan proyek pemerintah melalui SBSN tersebut telah meningkat secara signifikan dari tahun ke tahun, baik dari sisi jumlah K/L yang menjadi pemrakarsa proyek SBSN, nilai pembiayaan yang dialokasikan, jumlah proyek yang dibangun, maupun berdasarkan sebaran satker pelaksana proyek SBSN dan lokasi proyek SBSN yang dikerjakan.
Nilai proyek SBSN tersebut meningkat dari semula senilai Rp800 miliar pada 2013, hingga Rp27,57 triliun miliar pada 2021, dengan akumulasi pembiayaan dari tahun 2013 sampai tahun 2021 mencapai angka Rp145.84 triliun.
Dari yang awalnya dimulai dengan satu proyek yaitu pembangunan Jalur Ganda Kereta Api Cirebon — Kroya, saat ini pada 2021 SBSN membiayai 847 proyek dengan akumulasi jumlah total proyek sepanjang 2013 - 2021 sebanyak 3.447 proyek.
Sektor utama yang dibiayai antara lain sarana prasarana transportasi seperti bandar udara, fasilitas pelabuhan dan penyeberangan, sarana prasarana perkeretaapian, jalan dan jembatan, sarana prasarana pendidikan tinggi, madrasah, asrama haji, KUA, infrastruktur sumber daya air, serta laboratorium.
Pada 2020, realisasi pembiayaan proyek melalui SBSN yang dilakukan oleh K/L pemrakarsa proyek SBSN telah menunjukkan capaian kinerja yang cukup baik yaitu sebesar 91 persen.
Sebaliknya untuk realisasi proyek SBSN TA 2021 sampai dengan Juli 2021, realisasinya sebesar 31 persen yang merupakan capaian tertinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya untuk periode yang sama.
"Hal ini menunjukkan bahwa di tengah pandemi Covid-19, pelaksanaan pembangunan proyek yang dibiayai melalui SBSN tetap berjalan dengan baik dan berkontribusi terhadap pembangunan nasional dan juga sebagai bagian upaya pemulihan perekonomian negara melalui belanja infrastruktur," jelas nota keuangan tersebut.