Bisnis.com, JAKARTA - Sebanyak 13 Menteri Kabinet Indonesia Maju akan melakukan konferensi pers terkait dengan RUU APBN 2022 dan Nota Keuangan yang telah disampaikan keterangannya oleh Presiden Joko Widodo dalam sidang paripurna DPR RI, siang tadi, Senin (16/8/2021).
Konferensi Pers RUU APBN 2022 dan Nota Keuangan akan diadakan pada pukul 16:30 WIB. Konferensi pers ini akan ditayangkan langsung melalui kanal YouTube Kementerian Keuangan RI, dengan link: https://youtu.be/l81de-eXfLQ.
Adapun menteri yang akan hadir yaitu:
- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto
- Menteri Keuangan Sri Mulyani
- Menteri PPn/ Kepala Bappenas Suharso Monoarfa
- Menteri Sosial Tri Rismaharini
- Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin
- Menteri PUPR Basuki Hadimuljono
- Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah
- Menteri Perindustrian Agus Gumiwang
- Menteri BUMN Erick Thohir
- Mendikbudristek Nadiem Makarim
- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi
- Menteri LHK Siti Nurbaya
- Menteri ESDM Arifin Tasrif
Poin-Poin Penting
Adapun, asumsi makro dalam RUU APBN 2022 yang disampaikan Presiden mencakup:
- Pertumbuhan ekonomi 5,0-5,5 persen
- Inflasi : 3 persen
- Kurs (Nilai Tukar) Rupiah bergerak di Rp14.350 per dolar AS
- Suku Bunga Surat Utang Negara 10 Tahun sebesar 6,82 persen
- Harga minyak mentah Indonesia (ICP) 63 dolar AS per barel
- Lifting minyak 703 ribu barel per hari
- Gas bumi 1.036.000 barel setara minyak per hari
Sementara itu, postur fiskal RAPBN 2022 :
- Belanja Negara Rp2.708,7 triliun
- Belanja Negara melalui Belanja Pemerintah Pusat sebesar Rp1.938,3 triliun
- Belanja Negara melalui Transfer ke Daerah dan Dana Desa sebesar Rp770,4 triliun
- Anggaran Kesehatan Rp255,3 triliun, atau 9,4 persen dari belanja negara
- Anggaran Perlindungan Sosial Rp427,5 triliun
- Anggaran Pendidikan sebesar Rp541,7 triliun
- Anggaran Pembangunan Infrastruktur dianggarkan Rp384,8 triliun.
- Anggaran Transfer ke Daerah dan Dana Desa sebesar Rp770,4 triliun
- Pendapatan Negara Rp1.840,7 triliun
- Pendapatan Negara dari penerimaan perpajakan Rp1.506,9 triliun
- Pendapatan Negara dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp333,2 triliun
- Defisit Anggaran 4,85 persen Produk Domestik Bruto (PDB) atau Rp868 triliun.
Lebih lanjut, sasaran pembangunan 2022 :
- Tingkat pengangguran terbuka 5,5-6,3 persen.
- Tingkat kemiskinan di kisaran 8,5-9,0 persen.
- Tingkat ketimpangan, rasio gini di kisaran 0,376-0,378
- Indeks pembangunan manusia di kisaran 73,41-73,46.