Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anggaran Kesehatan 2022 Capai Rp255,3 Triliun

Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Joko Widodo dalam Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) pada Senin (16/8/2021).
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato kenegaraan pada Sidang Tahunan MPR Tahun 2021 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (16/8/2021). Poll
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato kenegaraan pada Sidang Tahunan MPR Tahun 2021 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (16/8/2021). Poll

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah merencanakan anggaran kesehatan sebesar Rp255,3 triliun pada 2022 atau mencakup 9,4 persen dari total belanja negara tahun depan.

Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Joko Widodo dalam Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) pada Senin (16/8/2021). Jokowi menyampaikan Rancangan Undang-Undang tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022.

Jokowi menjelaskan bahwa pemerintah merencanakan belanja negara sebesar Rp2.708,7 triliun pada 2022. Jumlah itu meliputi belanja pemerintah pusat sebesar Rp1.938,3 triliun serta transfer ke daerah dan dana desa sebesar Rp770,4 triliun.

Pemerintah mengalokasikan 9,4 persen dari belanjanya untuk keperluan kesehatan. Menurut Jokowi, penanganan pandemi Covid-19 masih menjadi fokus pemerintah sehingga perlu ditopang oleh anggaran yang sesuai.

"Anggaran kesehatan direncanakan sebesar Rp255,3 triliun, atau 9,4 persen dari belanja negara," ujar Jokowi pada Senin (16/8/2021).

Menurutnya, anggaran tersebut akan diarahkan untuk melanjutkan penanganan pandemi Covid-19 dan reformasi kesehatan. APBN pun akan digunakan untuk keperluan penanganan stunting dan kesinambungan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Jokowi menjelaskan bahwa dalam hal penanganan pandemi, pemerintah akan fokus mengantisipasi risiko dampak Covid-19 dengan testing, tracing, dan treatment (3T). Pemerintah pun akan mendorong program vaksinasi Covid-19, serta penguatan sosialisasi dan pengawasan protokol kesehatan.

"Kita harus bisa memanfaatkan pandemi sebagai momentum untuk perbaikan dan reformasi sistem kesehatan Indonesia," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper