Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Aprindo: Indeks Penjualan Riil Bisa Tumbuh Mulai Agustus

Aprindo memprediksi indeks penjualan riil bisa mulai tumbuh 2 sampai 3 persen secara bulanan mulai Agustus 2021.
Iim Fathimah Timorria
Iim Fathimah Timorria - Bisnis.com 13 Agustus 2021  |  19:40 WIB
Aprindo: Indeks Penjualan Riil Bisa Tumbuh Mulai Agustus
Suasana salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta, Jumat (2/7/2021). Presiden Joko Widodo resmi menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Pulau Jawa dan Bali yang mengatur salah satunya dengan menutup sementara beberapa fasiltas masyarakat seperti pusat perbelanjaan atau mal mulai dari tanggal 3 sampai 20 Juli 2021. - ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) memperkirakan indeks penjualan riil (IPR) bakal membaik pada Agustus 2021 sejalan dengan evaluasi aturan PPKM untuk sektor pusat perbelanjaan dan mal.

Ketua Umum Aprindo Roy N. Mandey mengatakan jika merujuk survei Bank Indonesia, pertumbuhan IPR pada Juli 2021 diramal masih terkontraksi 8,3 persen secara bulanan. Namun, penurunan ini lebih landai dibandingkan dengan kontraksi Mei ke Juni sebesar 12,8 persen.

“Dengan mulai adanya uji coba [PPKM] kami perkirakan di Agustus bisa lebih baik, mungkin tumbuh landai 2 sampai 3 persen secara bulanan,” kata Roy, Jumat (13/8/2021).

Dia menuturkan hingga saat ini pembukaan kembali mal dan pusat perbelanjaan, dengan kapasitas maksimal 25 persen, belum memberikan penjualan ritel modern yang signifikan. Terlebih, tingkat kunjungan masih rendah dalam beberapa hari terakhir.

Menurutnya, bahwa tingkat kunjungan cenderung masih di bawah 25 persen. Daya dorong dari pembukaan mal juga terbatas usai peritel nonpangan tidak mendapatkan izin buka dalam 7 pekan terakhir.

“Dengan 25 persen bukan langsung 25 persen masuk, dengan uji coba 3 hari ini yang masuk ke mal sangat sedikit, otomatis belum signifikan ke penjualan ritel,” katanya.

Terbatasnya kunjungan ke mal ini tecermin dari data Google Mobility Index yang menunjukkan bahwa pergerakan ke ritel dan lokasi rekreasi per 9 Agustus turun 12 persen dibandingkan dengan akhir Juni 2021. Sementara di DKI Jakarta, penurunan mencapai 32 persen.

Dengan kunjungan yang masih terbatas, Roy mengatakan kanal penjualan daring mau tak mau masih menjadi alternatif peritel. Dia mencatat rata-rata kontribusi penjualan daring untuk ritel nonpangan telah mencapai 12 persen, sementara untuk ritel nonpangan di kisaran 9 sampai 10 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

ritel aprindo
Editor : Rio Sandy Pradana

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top