Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Boeing Max Mengudara di China, Sinyal Pencabutan Larangan?

Pesawat meninggalkan Seattle, Amerika Serikat, minggu lalu dalam perjalanan ke China.
Pesawat Air Canada Boeing 737 Max 8 tampak terparkir di Toronto Pearson International Airport, Toronto, Kanada./Bisnis-Reuters-Chris Helgren
Pesawat Air Canada Boeing 737 Max 8 tampak terparkir di Toronto Pearson International Airport, Toronto, Kanada./Bisnis-Reuters-Chris Helgren

Bisnis.com, JAKARTA – Pesawat Jet Boeing Co. 737 Max yang berada di China mengudara di Shanghai pada Rabu (11/8/2021) berpotensi sebagai sinyal langkah untuk mencabut larangan terbang selama lebih dari dua tahun di negara tersebut.

Menurut FlightRadar24, pesawat jet itu lepas landas pada 09:24 waktu setempat, terbang ke tenggara di sepanjang pantai dan kemudian menuju ke laut. Situs tidak menunjukkan waktu pendaratan yang dijadwalkan.

Dilansir Bloomberg, pesawat meninggalkan Seattle, Amerika Serikat, minggu lalu dalam perjalanan ke China. Mereka adalah negara pertama yang mengandangkan Max pada Maret 2019 setelah bencana yang melibatkan pesawat di Indonesia dan Ethiopia menewaskan 346 orang.

Regulator di China sejauh ini menunda menyetujui kembalinya pesawat, lama setelah AS mencabut larangannya akhir tahun lalu, dengan Eropa dan lainnya menyusul segera setelahnya.

Administrasi Penerbangan Sipil China tidak segera menanggapi permintaan komentar. Boeing menolak mengomentari penerbangan uji coba atau aktivitas apa pun di China.

Sementara penerbangan validasi Max di China akan menjadi tonggak sejarah, regulator negara itu masih membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk menyelesaikan pekerjaan mereka sebelum mengizinkan pesawat untuk melanjutkan layanan komersial.

Tiga kriteria China untuk memberi lampu hijau kembalinya adalah bahwa setiap perubahan desain perlu disetujui, pelatihan pilot harus komprehensif, dan kesimpulan investigasi atas dua kecelakaan itu harus jelas dan langkah-langkah perbaikan harus efektif.

Pelepasan landasan akan menjadi dorongan besar bagi eksportir terbesar AS itu, dan akan menandakan mencairnya hubungan dengan China. Kendati demikian, ketegangan tetap ada pada berbagai masalah mulai dari perdagangan dan teknologi hingga hak asasi manusia dan ambisi geopolitik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper