Bisnis.com, JAKARTA - Pesawat Boeing 737 Max 10 akan melakukan penerbangan pertamanya pada Jumat pagi waktu AS (19/6/2021). Hal ini menandai tonggak sejarah baru dari kembalinya keluarga jet setelah tragedi yang membuat pesawat seri 737 Max dikandangkan cukup lama.
Menurut sumber Bloomberg, Max 10 akan menjadi model 737 pertama yang melakukan penerbangan perdananya sejak regulator AS mengizinkan jet ini untuk masuk kembali ke pasar pada November 2020.
Namun, pesawat jet tersebut diperkirakan tidak akan memasuki layanan komersial hingga tahun 2023 sehingga ini memberikan kelonggaran ekstra karena Boeing bekerja dengan regulator untuk mengesahkan perubahan sistem pengukur aliran udara.
Pejabat Eropa menuntut agar Boeing menambahkan apa yang disebut sensor sintetis tahun lalu sebagai tindakan pencegahan ekstra setelah indikator yang salah dikaitkan dengan dua kecelakaan fatal 737 Max yang menewaskan 346 orang tersebut. Teknologi ini akan diuji pada Max 10 dan akhirnya dipasang pada armada lainnya.
Penerbangan Jumat dijadwalkan pukul 10 pagi waktu Seattle, meskipun jadwal dapat berubah tergantung pada cuaca atau faktor lain. Pesawat itu diluncurkan pada akhir 2019 dan tetapi harus disimpan saat produsen pesawat yang berbasis di Chicago bekerja dengan regulator untuk mengakhiri landasan yang lebih luas.
Max 10 adalah model Max yang direncanakan terakhir, dan juga merupakan pesawat jet terbesar jenis lorong tunggal. Pesawat ini dapat menampung sebanyak 230 penumpang dalam konfigurasi kabin tunggal yang disukai oleh maskapai murah dan terbang sejauh 3.300 mil laut (sekitar 6.000 kilometer) jika dilengkapi dengan tangki bahan bakar tambahan.
Baca Juga
Boeing meminjam desain roda pendaratnya dari pesawat jet 777 berbadan lebar untuk mengakomodasi rangka yang direntangkan untuk bersaing dengan jet A321neo Airbus SE yang laris. Boeing juga bekerja untuk mensertifikasi Max terkecil, Max 7, serta pesawat jet 777X awalnya.