Bisnis.com, JAKARTA —Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto berharap investasi Jepang di Indonesia bisa lebih dari US$2,6 miliar tahun ini. Pada paruh pertama 2021, investasi Negeri Sakura di Tanah Air telah mencapai sekitar 38 persen atau US$1 miliar.
Airlangga pun berharap hubungan strategis antara Indonesia dan Jepang yang salah satunya terjalin melalui Indonesia Japan Business Networking (IJB Net) dapat membantu realisasi investasi.
"Dengan pemanfaatan kemitraan dagang antara kedua negara secara maksimal, maka diharapkan rakyat kedua negara bisa lebih sejahtera, khususnya pascapandemi," ujar Airlangga dalam acara peringatan 3 tahun berdirinya IJB Net, Selasa (10/8/2021).
Dia melanjutkan jalinan kemitraan tersebut bisa menjadi faktor yang memaksimalkan kerja sama antara Tanah Air dan Negeri Sakura dalam pakta dagang internasional, seperti Indonesia-Jepang Economic Partnership Agreement (IJEPA).
Lebih rinci, Airlangga menjabarkan bahwa perdagangan Indonesia–Jepang pada 2020 mencapai US$24,3 miliar. Pada 2018, Jepang konsisten sebagai peringkat 3 tujuan utama ekspor RI.
Pada 2020, lanjutnya, nilai ekspor Indonesia ke Jepang mencapai US$13,6 miliar dan terus berlanjut di sepanjang 2021 dengan nilai mencapai US$7,9 miliar.
Lebih jauh, perusahaan asal Jepang diharapkan dapat merelokasi pabrik ke Indonesia. Sejauh ini, Kementerian Investasi mencatat terdapat 7 perusahaan multinasional yang telah berkomitmen masuk ke Indonesia, termasuk dari Negeri Sakura.
"Untuk itu, pemerintah menyadari bahwa penting untuk terus menciptakan iklim usaha yang kondusif, memberikan kemudahan izin berusaha. Sistem OSS sebagai turunan UU Ciptaker akan memudahkan pelaku usaha dalam memeroleh perizinan," kata Airlangga.