Bisnis.com, JAKARTA – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan bahwa lembaganya akan fokus mendorong kredit pembiayaan UMKM dan sektor-sektor prioritas. Tujuannya untuk menggerakkan roda ekonomi.
“Langkah yang dikeluarkan BI adalah mengeluarkan kebijakan rasio pembiayaan inklusif makroprudensial atau RPIM. Ini kebijakan yang kami akan keluarkan untuk mendorong pembiayaan inklusif sehingga mendorong pemulihan ekonomi,” katanya pada konferensi pers virtual, Jumat (6/8/2021).
Perry menjelaskan bahwa inklusif dalam kebijakan ini adalah memperluas pembiayaan kredit perbankan. Pinjaman ke UMKM individu kini bisa sampai pemasok. Dengan begitu kredit bisa sampai ke pengguna akhir (end to end).
Lalu penyaluran kredit tidak hanya secara langsung dari perbankan. Mitra juga bisa melakukannya.
Perry menyadari tidak semua perbankan memiliki keahlian untuk membuat pembiayaan yang inklusif.
Melalui kebijakan ini, diharapkan perbankan bisa bekerja sama dengan mitra seperti PT Pegadaian atau sejenisnya untuk memberikan kredit.
Baca Juga
Esensi RPIM terakhir, pembiayaan tidak hanya kredit, tapi juga sekuritas yang bisa diarahkan untuk untuk pembiayaan inklusif.
“Sekuritas-sekuritasnya bisa dalam bentuk SBN obligasi atau korporasi yang pada waktunya akan kita sampaikan,” jelasnya.