Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan perkembangan konstruksi Jalan Lingkar Luar Bengkulu atau Bengkulu Outer Ring Road (BORR) mengalami deviasi positif.
Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Bengkulu M. Diantoro Murod mengatakan proyek jalan nasional tersebut bisa berakhir pada akhir tahun ini. Adapun, proyek tersebut dibagi menjadi tiga sektor, yakni konstruksi Jembatan Elevated Nakau-Sebakul, dan pelebaran jalan menambah lajur BORR, dan duplikasi Jembatan Pulau Baai 2.
"Duplikasi Jembatan Pulau Baai 2 ini kami lakukan untuk mendukung angkutan batubara karena kapasitas jembatan eksisting sudah tidak sanggup lagi untuk melayani angkutan batubara," katanya dalam keterangan resmi, Jumat (6/8/2021).
Diantoro menyampaikan antrean di gerbang Pulau Baai akan menumpuk jika tidak terjadi penambahan kapasitas jalan.
Diantoro mencatat ketiga proyek tersebut menghabiskan anggaran senilai Rp58,37 triliun. Secara terperinci, konstruksi Jembatan Elevated Nakau-Sebakul menelan anggaran Rp18,56 miliar, pelebaran jalan menambah lajur BORR senilai Rp15,03 miliar, dan duplikasi Jembatan Pulau Baai 2 sekitar Rp24,78 miliar.
Sementara itu, perkembangan konstruksi ketiga proyek tersebut telah melebihi level 20 persen. Diantoro mencatat konstruksi pelebaran BORR sudah di level 22,68 persen, pembangunan Jembatan Elevated Nakau-Sebakul sebesar 31,1 persen, dan perkembangan duplikasi Jembatan Pulau Baai 2 di posisi 49 persen.
Baca Juga
Adapun, tiga proyek tersebut dikerjakan oleh tiga kontraktor yang berbeda. Proyek BORR diemban oleh PT Karang Nio Karya, proyek Jembatan Elevated Nakau-Sebakul oleh PT. Bumi Arenas Raflesia, dan Jembatan Pulau Baai 2 oleh PT. Rodateknindo Purajaya.
Selain membangun BORR, di tahun ini menurutnya BPJN Bengkulu juga melakukan penanganan jalan dan jembatan untuk pengembangan wilayah dan akses jalan penunjang pariwisata.
Kegiatan pemeliharaan, peningkatan dan pembangunan jalan dan jembatan di Bengkulu dilakukan pada dua koridor utama, yakni Koridor Lintas Barat (batas Provinsi Lampung Hingga ke batas provinsi Sumatera Barat), dan Koridor Lintas Penghubung (Bengkulu – Curup – Batas Provinsi Sumatera Selatan di Lubuk Linggau dan Bengkulu – Manna – Tanjung Sakti - Batas Provinsi Sumatera Selatan di Pagar Alam).
“Koridor-koridor utama tersebut merupakan faktor pengungkit untuk menghubungkan kawasan sentra ekonomi dan kawasan sentra pariwisata di Bengkulu,” kata Diantoro.