Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Fokus Proyek Konstruksi, WIKA Pilih yang Sesuai Anak Usaha

PT Wijaya Karya Tbk akan memilih jenis proyek yang sesuai dengan anak usaha usai ditunjuk pemerintah sebagai spesialis komponen konstruksi.
 Pekerja melintas di dekat tumpukan beton di pabrik PT Wijaya Karya Beton./JIBI-Nurul Hidayat
Pekerja melintas di dekat tumpukan beton di pabrik PT Wijaya Karya Beton./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. menyatakan akan fokus ke jenis infrastruktur yang dapat mendukung spesialisasi perseroan. Seperti diketahui, pemerintah menunjuk Wijaya Karya sebagai spesialis komponen konstruksi pada tahun ini.

Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya Mahendra Vijaya mengatakan target nilai kontrak baru dari proyek infrastruktur pada tahun ini mencapai Rp16,82 triliun pada tahun ini. Namun demikian, lanjutnya, infrastruktur yang akan perseroan pilih akan sejalan dengan karakteristik anak perusahaan perseroan.

"Kami memang mengincar proyek-proyek infrastruktur seperti jembatan, bendungan, bandara, pelabuhan dan sebagainya. Jadi, tentunya [kontrak baru yang d

idapatkan perseroan] akan feeding bisnis ke mereka [anak perusahaan]," katanya kepada Bisnis.com, Jumat (6/8/2021).

Mahendra menyampaikan pihaknya memiliki anak usaha industri penunjang untuk hampir semua tipe konstruksi. Dengan demikian, perolehan kontrak baru perseroan akan berpengaruh pada bisnis anak usaha.

Namun demikian, Mahendra berujar hal tersebut tidak menjadi strategi Grup Wijaya Karya secara spesifik

Wijaya Karya tercatat mendapatkan kontrak baru senilai Rp10,5 triliun pada semester I/2021. Dengan demikian, kontrak dari proyek industri penunjang hanya sekitar Rp2,62 triliun, sedangkan kontrak baru dari proyek infrastruktur mencapai Rp6,82 triliun.

Pada semester II/2021, perseroan menargetkan untuk mendapatkan kontrak baru senilai Rp21 triliun hingga Rp27 triliun. Dengan kata lain, Wijaya Karya menargetkan nilai kontrak baru maksimal Rp37,6 triliun pada tahun ini.

Mahendra merinci perseroan menargetkan untuk mendapatkan kontrak dari proyek infrastruktur hingga Rp10 triliun, sedangkan kontrak dari proyek industri penunjang konstruksi maksimal mencapai Rp4 triliun. Proyek industri penunjang yang dimaksud adalah memasok komponen-komponen konstruksi seperti beton pracetak, struktur baja, dan industri lainnya.

"Mudah-mudahan, kalau kondisi pandemi ini menurun pada semester II/2021, [industri penunjang konstruksi] bisa berproduksi lebih baik," ucapnya.

Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya Beton Tbk. (WTON) Yuherni Sisdwi mengatakan induk usaha sedang berusaha mengembangkan peluang pasar baru di negara lain. Selain itu, perseroan juga mencari pasar baru dengan cara bersinergi dengan grup perseroan.

"Selain dari produk dan jasa yang dihasilkan pada bidang konstruksi yang sudah menjadi sektor yang dijalani perusahaan, inovasi produk dan jasa sebagai pengembangan produk dan pasar bagi perseroan akan terus digenjot untuk menciptakan ceruk pasar baru," ucap Yuherni.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Andi M. Arief
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper