Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jadi Spesialisasi Komponen Konstruksi, WIKA Fokus Proyek Infrastruktur

PT Wijaya Karya Tbk atau WIKA fokus pada proyek infrastruktur kendati telah ditunjuk pemerintah sebagai perusahaan karya spesialis komponen konstruksi.
GEDUNG BUMN WIJAYA KARYA. Bisnis/Arief Hermawan P
GEDUNG BUMN WIJAYA KARYA. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. masih belum memprioritaskan untuk mendapatkan kontrak baru dari proyek industri penunjang konstruksi. Realisasi yang tidak optimal dari sektor tersebut diduga menjadi faktor utamanya.

Seperti diketahui, Wijaya Karya telah ditunjuk pemerintah sebagai perusahaan karya spesialis komponen konstruksi. Namun demikian, proyek infrastruktur masih mendominasi kontrak baru perseroan hingga 65 persen pada semester I/2021.

"Belum optimalnya pendapatan dari industri penunjang [konstruksi] karena masih ada beberapa proyek-proyek infrastruktur yang belum berjalan secara optimal yang perolehannya didapat pada akhir tahun lalu," kata Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya Mahendra Vijaya kepada Bisnis,com, Jumat (6/8/2021).

Mahendra mencatat kontribusi kontrak baru dari proyek industri penunjang konstruksi hanya mencapai 25 persen. Sementara itu, kontribusi dari gabungan proyek EPC dan konstruksi gedung hanya sekitar 10 persen.

Wijaya Karya tercatat mendapatkan kontrak baru senilai Rp10,5 triliun pada semester I/2021. Dengan demikian, kontrak dari proyek industri penunjang hanya sekitar Rp2,62 triliun, sedangkan kontrak baru dari proyek infrastruktur mencapai Rp6,82 triliun.

Pada semester II/2021, perseroan menargetkan untuk mendapatkan kontrak baru senilai Rp21 triliun hingga Rp27 triliun. Dengan kata lain, Wijaya Karya menargetkan nilai kontrak baru maksimal Rp37,6 triliun pada tahun ini.

Mahendra merinci perseroan menargetkan untuk mendapatkan kontrak dari proyek infrastruktur hingga Rp10 triliun, sedangkan kontrak dari proyek industri penunjang konstruksi maksimal mencapai Rp4 triliun. Proyek industri penunjang yang dimaksud adalah memasok komponen-komponen konstruksi seperti beton pracetak, struktur baja, dan industri lainnya.

"Mudah-mudahan, kalau kondisi pandemi ini menurun pada semester II/2021, [industri penunjang konstruksi] bisa berproduksi lebih baik," ucapnya.

Di sisi lain, Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya Beton Tbk. (WTON) Yuherni Sisdwi mengatakan nilai kontrak baru perseroan mencapai Rp2,51 triliun selama semester I/2021. Angka tersebut naik sekitar 67,33 persen dari realisasi paruh pertama 2020, yang senilai Rp1,5 triliun.

Yuherni berujar pihaknya sedang menghitung kembali prognosis nilai target kontrak baru pada semester II/2021 untuk menyesuaikan dengan kondisi pandemi Covid-19. Dari target Rp8,02 triliun, perseroan baru memperoleh Rp2,51 triliun atau sekitar 31,29 persen.

"Manajemen masih melakukan kalkulasi ulang atas prognosis pada semester II/2021. Hal ini tentunya juga perlu dikoordinasikan dengan induk perusahaan. Semoga dalam waktu dekat segera dirilis prognosa akhir tahun ini," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Andi M. Arief
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper