Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RI Keluar dari Resesi, Belanja Pemerintah Tak Lagi Jadi Andalan

Sri Mulyani menjelaskan bahwa saat belanja pemerintah menjadi satu-satunya faktor penarik perekonomian, tentu hasilnya tidak optimal. Terbukti empat kuartal sebelumnya, ekonomi Indonesia negatif.
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan sambutan acara virtual saat acara Bisnis Indonesia Award di Jakarta, Senin (14/12/2020). Bisnis/Abdurachman
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan sambutan acara virtual saat acara Bisnis Indonesia Award di Jakarta, Senin (14/12/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa selama Indonesia mengalami resesi di tengah pandemi, instrumen yang berperan penting dalam ekonomi adalah belanja pemerintah. Pertumbuhan hanya bergantung pada satu mesin.

“Kita lihat mesin pertumbuhan yang lain sedang turun mesin. Konsumsi rumah tangga negatif, investasi negatif, ekspor juga negatif,” katanya pada konferensi pers virtual, Kamis (5/8/2021).

Sri Mulyani menjelaskan bahwa saat belanja pemerintah menjadi satu-satunya faktor penarik perekonomian, tentu hasilnya tidak optimal.

Bisa dilihat ekonomi kuartalan dibandingkan tahun sebelumnya sepanjang pandemi selalu negatif. Dari triwulan II/2020 hingga triwulan I/2021, secara berturut-turut sebesar minus 5,32 persen, minus 3,49 persen, minus 2,19 persen, dan minus 0,74 persen.

Lalu, pada kuartal II/2021 ekonomi tumbuh 7,07 persen. Sri Mulyani menjelaskan bahwa ini akibat dari seluruh konponen berkontribusi.

Dia mencatat konsumsi rumah tangga tumbuh 5,9 persen, LNPRT 4,12 persen, belanja pemerintah 8,06 persen, investasi 7,54 persen, ekspor 31,78 persen, dan impor 21,22 persen

“Ini artinya pertumbuhan ekonomi dari sisi permintaan, sekarang seluruh mesin pertumbuhan sudah mulai berkontribusi dan mulai aktif untuk mendukung pertumbuhan,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper