Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perdagangan memperkirakan bisnis waralaba tetap mengundang minat tinggi pelaku usaha. Usaha di bidang ritel dan kuliner tetap akan mendominasi perkembangan waralaba.
“Untuk prospek ke depan, diperkirakan bisnis Waralaba di bidang usaha ritel dan kuliner tetap menjadi yang paling banyak diminati masyarakat. Terdapat potensi yang membuat bidang usaha kuliner dapat terus berkembang,” kata Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan kepada Bisnis, Senin (2/8/2021).
Oke Nurwan mengatakan peluang tersebut meliputi potensi pasar yang besar dan terus tumbuh mengingat makanan dan minuman merupakan kebutuhan dasar. Tingkat risiko yang rendah dan keuntungan yang besar juga berpotensi untuk meningkatkan minat berbisnis dengan waralaba.
Dia mengatakan tren waralaba cenderung positif dalam dua tahun terakhir jika melihat jumlah gerai yang ada. Gerai waralaba didominasi oleh bidang usaha ritel, yang kemudian disusul usaha kuliner dan jasa pendidikan nonformal.
“Pada 2021 kami sudah menerbitkan empat STPW [surat tanda pendaftaran waralaba baru]. Kami juga memberikan kemudahan pendaftaran waralaba dengan proses hanya dua hari tanpa dipungut biaya,” kata dia.
Meski melihat prospek waralaba yang positif, Pengamat ritel sekaligus Staf Ahli Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Yongky Susilo mengatakan investasi baru bisnis waralaba diperkirakan masih lesu di tengah tingginya kasus Covid-19 yang disertai kebijakan pembatasan. Peluang usaha waralaba di daerah dengan kasus Covid-19 yang rendah juga cenderung terbatas.
“Ekonomi kala pandemi masih kontraksi. Jadi ini masa yang belum menarik untuk investasi secara umum. Jika ada modal pun investor cenderung akan menahannya dulu,” kata Yongky.