Bisnis.com, JAKARTA — PT K-24 Indonesia, perusahaan pewaralaba apotek K-24, melaporkan adanya peningkatan jumlah gerai, seiring dengan naiknya permintaan obat-obatan.
Marketing Manager K-24 Burhan Bariton mengatakan jumlah gerai bertambah sekitar 50 persen pada semester I/2021 dibandingkan dengan periode yang sama setahun sebelumnya. Per Juli, terdapat 571 gerai apotek K-24 di mana 75 persen di antaranya merupakan gerai waralaba.
“Milik perusahaan hanya 25 persen. Prospek untuk waralaba masih sangat bagus karena kesehatan menjadi salah satu sektor esensial yang diizinkan beroperasi normal selama pandemi,” kata Burhan, Senin (2/8/2021).
Burhan menjelaskan kebijakan PPKM tidak terlalu berpengaruh besar terhadap penjualan. Dia mengakui bahwa beberapa apotek sempat mengalami kelangkaan stok, tetapi situasi tersebut tidak terlalu berdampak.
Baca Juga : Melirik Sehatnya Tawaran Waralaba Apotek K-24 |
---|
Dia menjelaskan permintaan naik signifikan ketika lonjakan kasus terjadi pada awal PPKM. Namun, beberapa daerah menunjukkan adanya tren penurunan permintaan seiring dengan turunnya kasus.
“Beberapa waktu lalu ketersediaan antivirus, antibiotik dan multivitamin mengalami peningkatan permintaan dengan pasokan yang terbatas sehingga membuat ketersediaan menjadi terbatas,” katanya.
Meski demikian, dia menjelaskan bahwa persediaan berangsur meningkat pada awal Agustus. Hal ini, kata dia, tidak terlepas dari peningkatan pasokan yang dilakukan lewat kerja sama pemerintah dan pelaku usaha di industri farmasi.
Adapun Kementerian Kesehatan mencatat permintaan obat-obatan terapi Covid-19 naik 12 kali lipat dalam dua bulan terakhir. Hal ini seiring dengan lonjakan kasus positif di Indonesia yang telah mencapai lebih dari 40.000 pasien baru per hari.