Bisnis.com, JAKARTA – Seluruh gerai Giant di Indonesia resmi tutup pada 31 Juli 2021. Penutupan ini diiringi dengan rencana penataan ulang fokus bisnis PT Hero Supermarket Tbk (HERO) dengan mengubah beberapa gerai bekas Giant menjadi IKEA atau HERO Supermarket.
Rencana ini sempat dikemukakan Presiden Direktur HERO Patrik Lindvall ketika mengumumkan penutupan Giant secara permanen. Dalam siaran pers pada akhir Mei 2021, Patrik mengatakan popularitas format hypermarket memang cenderung meredup.
Namun perusahaan melihat sektor peralatan rumah tangga, kesehatan dan kecantikan, serta keperluan sehari-hari untuk masyarakat kelas atas memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi. Karena itu, perusahaan berencana akan menambah gerai IKEA dan Guardian.
“Dalam kurun dua tahun, kami menargetkan akan menggandakan empat kali lipat jumlah gerai IKEA kami dibandingkan dengan 2020, serta membuka hingga 100 gerai Guardian baru hingga akhir 2022,” kata Patrik saat itu.
Sebagai bagian dari fokus baru ini, HERO akan mengubah setidaknya 5 gerai Giant menjadi IKEA sehingga dapat menambah aksesibilitas bagi pelanggan. Perseroan juga tengah mempertimbangkan untuk mengubah gerai Giant lainnya menjadi gerai Hero Supermarket.
Adapun terkait perubahan fungsi gerai Giant, Head of Corporate and Consumer Affairs PT Hero Supermarket Tbk Diky Risbianto mengatakan proses negosiasi dengan pihak ketiga masih terus berlanjut.
Baca Juga
“Saat ini kami sedang bernegosiasi dengan pihak ketiga untuk mengalihkan kepemilikan sejumlah gerai Giant,” kata dia kepada Bisnis, Minggu (1/8/2021).
Dia mengatakan perusahaan tetap berkomitmen pada bisnis ritel yang dijalani. Prospek bisnis juga dilihat masih bagus.
“Yang pasti, kami tetap berkomitmen pada bisnis ritelnya di Indonesia dan memiliki keyakinan kuat akan posisinya sebagai peritel kompetitif yang solid dalam jangka panjang,” tambahnya.
Meski perusahaan tidak memperinci total gerai Giant yang tutup permanen, perusahaan telah secara bertahap menghentikan operasional sejumlah gerai Giant sejak pandemi menerjang.
Direksi HERO sempat menjelaskan langkah tersebut diambil sebagai bagian dari transformasi bisnis yang dilakukan untuk memastikan perseroan dapat bersaing dengan efektif dalam bisnis ritel makanan di Indonesia.
Direktur HERO Hadrianus Wahyu Trikusumo dalam penjelasannya mengatakan bisnis ritel makanan telah menghadapi peningkatan persaingan dalam beberapa tahun terakhir. Dia juga menyampaikan kinerja bisnis secara keseluruhan juga sempat terpengaruh pandemi yang berlangsung.
Dia mengatakan HERO telah mengambil tindakan penataan ulang toko untuk memastikan Giant memenuhi preferensi pelanggan yang terus berkembang. Penataan ini lantas berimbas pada aksi penutupan beberapa toko dan juga penataan ulang atau renovasi toko-toko yang lain.
Mengutip situs perusahaan, jumlah total gerai Giant Ekstra dan Giant Express pada 2021 berjumlah 75 unit atau turun dibandingkan dengan jumlah gerai pada akhir 2019 yang berjumlah 100 unit.