Bisnis.com, JAKARTA — PT Phapros Tbk.(PEHA) melakukan strategi pengaturan produksi guna memenuhi lonjakan permintaan produk farmasi.
Sekretaris Perusahaan Phapros Zahmilia Akbar mengatakan sejumlah produk tersebut di antaranya produk kombinasi Vitamin C dan E Becefort, Vitamin C injeksi dan tablet, Vitamin D3, serta Kortikosteroid. Perseroan menilai lonjakan permintaan telah menyentuh level 200 persen dibandingkan dengan sebelum pandemi.
"Kapasitas kami masih cukup sejauh ini, yang kami lakukan pengaturan di produksi dan berfokus pada produk-produk yang memang dibutuhkan untuk mendukung kesehatan nasional saat ini," katanya kepada Bisnis, Rabu (28/7/2021).
Menurut Zahmilia perseroan telah melakukan investasi peningkatan kapasitas baik secara organik dan anorganik sepanjang 2017–2018 lalu. Saat ini kapasitas perseroan cukup memadai dengan kemampuan mencapai 3,5 miliar tablet per tahun.
Selain itu, jika masih diperlukan tambahan produksi perseroan juga masih bisa memanfaatkan pabrik anak perusahaan di Bandung, Jawa Barat.
Sisi lain, pada paruh kedua tahun ini perseroan masih akan merilis sejumlah produk baru baik yang berkaitan dengan penanganan Covid-19 maupun tidak. Sayangnya, Zahmilia masih enggan merinci lebih jauh.
Pastinya, lanjut Zahmilia sudah ada tiga produk baru yang berkaitan dengan Covid-19 dari perseroan yakni Vitamin D3 1000 IU, Dexamethasone 4 mg, serta Vitamin C 500 mg Non-acid.
"Kontribusi obat penanganan Covid-19 ini masih akan kami lihat, kami hanya berharap target pertumbuhan secara revenue akan tercapai tahun ini," ujarnya.
Adapun target yang dipatok perseroan tahun ini adalah tumbuh hingga dua digit. Mengutip laporan keuangan emiten dengan sandi saham PEHA, pada kuartal I/2021 lalu perseroan tercatat telah membalikan keadaan.
Pada tiga bulan pertama tahun ini perseroan mengantongi laba bersih sebesar Rp7,15 miliar sedangkan di periode yang sama tahun lalu, PEHA masih menanggung rugi sekitar Rp13,83 miliar.