Bisnis.com, JAKARTA - Ekonom menilai rencana pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp17 triliun untuk pengembangan laptop lokal yang disebut dengan laptop Merah Putih sudah sanghat tepat.
Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Ina Primiana menilai rencana pengucuran anggaran tersebut sangat tepat untuk menunjukkan keberpihakan yang nyata kepada industri dalam negeri.
“Sebetulnya kebijakan ini yang sangat ditunggu-tunggu oleh industri dalam negeri agar tidak selalu mengutamakan barang impor seperti yang selama ini terjadi,” jelas Ina pada CORE Midyear Review 2021 secara virtual, Selasa (27/7/2021).
Adapun rencanan anggaran untuk pengembangan laptop Merah Putih disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Kamis (22/7/2021).
Luhut menyebut terdapat enam produsen laptop dalam negeri dengan nilai tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) 25 persen, serta telah dapat memenuhi kebutuhan pengadaan Kemendikbudristek dan pemerintah daerah pada tahun ini.
Adapun, enam produsen komputer tersebut adalah PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk. (ZYRX), PT Tera Data Indonusa, PT Supertone, PT Evercoss Technology Indonesia, PT Bangga Teknologi Indonesia, dan Acer Manufacturing Indonesia.
Baca Juga
Luhut mengungkapkan kesiapan produksi laptop dalam negeri ini adalah 351 ribu unit pada September 2021, dan total sebanyak 718.100 unit pada November 2021.
Di sisi lain, Ina menilai kebijakan tersebut sangat memanfaatkan peluang pandemi Covid-19 di mana sebagian besar kegiatan dilakukan secara daring (online). Situasi dan kondisi ini membuat permintaan terhadap komputer, laptop, atau perangkat terkait meningkat.
“Di masa pandemi seluruh kegiatan termasuk pendidikan dijalankan secara online. Hal ini berdampak pada tingkat permintaan komputer, laptop, ataupun tablet. Maka yang dilakukan Menko Maritim saat ini agar Mendikbudristek membeli komputer, laptop, atau tablet buatan lokal adalah sangat tepat,” jelas Ina yang juga merupakan Guru Besar FEB Universitas Padjajaran.