Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PPKM Level 4 Bikin Mobilitas Masyarakat Anjlok 86 Persen, Ini Buktinya

Kemenhub mencatat penurunan mobilitas masyarakat yang signifikan saat PPKM Level 4 hingga 86 persen.
Pengendara melintas di perempatan lampu merah Pasar Rebo di Jakarta, Selasa (20/7/2021). Mobilitas warga di kawasan aglomerasi terpantau lebih rendah dibandingkan di hari biasa masa PPKM Darurat menyusul himbauan Menteri Agama untuk membatasi aktivitas warga untuk bepergian atau mudik pada Hari Raya Idul Adha. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Pengendara melintas di perempatan lampu merah Pasar Rebo di Jakarta, Selasa (20/7/2021). Mobilitas warga di kawasan aglomerasi terpantau lebih rendah dibandingkan di hari biasa masa PPKM Darurat menyusul himbauan Menteri Agama untuk membatasi aktivitas warga untuk bepergian atau mudik pada Hari Raya Idul Adha. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat bahwa selama pelaksanaan pengendalian transportasi di masa PPKM Darurat atau yang kini disebut PPKM Level 4 terjadi penurunan mobilitas yang cukup signifikan.

Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati mengatakan selama PPKM Level 4 periode 12-20 Juli 2021 maupun pengendalian transportasi di masa libur jelang Iduladha pada 19-25 Juli 2021, dilaporkan terjadi penurunan mobilitas masyarakat yang cukup signifikan yaitu antara 30 hingga 86 persen.

“Jika dibandingkan mobilitas masyarakat sebelum adanya SE Satgas 14 dan 15, terjadi penurunan yang cukup signifikan di semua moda transportasi baik di darat untuk kendaraan pribadi dan angkutan umum, laut, udara, dan kereta api,” katanya dalam siaran pers, Rabu (21/7/2021).

Adita memerinci, untuk transportasi udara, jumlah pergerakan penumpang (penumpang) harian di wilayah Jawa dan Bali penurunannya mencapai 80,8 persen (dari rata-rata sekitar 61.000 penumpang per hari menjadi sekitar 11.000 penumpang per hari).

Sementara untuk pergerakan penumpang di wilayah luar Jawa dan Bali, sambungnya, penurunannya mencapai 74,5 persen (dari rata-rata sekitar 63.000 penumpang menjadi sekitar 16.000 penumpang).

"Secara keseluruhan dari 51 Bandara yang dipantau tercatat penurunannya mencapai 77,6 persen [dari rata-rata sekitar 124.000 penumpang per hari menjadi sekitar 27.000 penumpang per hari]," sebutnya.

Lebih lanjut untuk moda transportasi kereta api, Adita mengurai jumlah pergerakan penumpang harian KA Antarkota penurunannya mencapai 77 persen (dari sekitar 27.000 ribu penumpang menjadi sekitar 6.000 penumpang).

Sementara untuk pergerakan penumpang harian KA Perkotaan (non KRL Jabodetabek) penurunannya mencapai 86 persen (dari sekitar 42.000 penumpang menjadi 5.000 penumpang). Untuk pergerakan penumpang harian KRL Jabodetabek penurunannya mencapai 56 persen (dari sekitar 330.000 penumpang menjadi 145.000 penumpang). Untuk pergerakan penumpang harian KRL Yogya – Solo penurunannya mencapai 56 persen (dari sekitar 2.500 penumpang menjadi sekitar 1.100 penumpang).

Dari segi moda transportasi darat, dia menuturkan pergerakan penumpang bus harian yang berangkat di 31 Terminal Tipe A penurunannya mencapai 42,36 persen (dari sekitar 43.000 penumpang menjadi sekitar 25.000 penumpang).

Adita menambahkan, untuk angkutan penyeberangan di lintas Merak-Bakauheni penurunannya mencapai 42 persen (dari sekitar 46.000 penumpang menjadi sekitar 27.000 penumpang) dan di lintas Ketapang-Gilimanuk penurunannya mencapai 52 persen (dari sekitar 20.000 penumpang menjadi sekitar 9.000 penumpang).

"Untuk transportasi laut, jumlah pergerakan penumpang kapal di wilayah Jawa dan Bali mengalami penurunan 30,3 persen [dari rata-rata per hari 1.935 penumpang menjadi rata-rata per hari 1.348 penumpang]," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rahmi Yati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper