Bisnis.com, JAKARTA - Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Faisal Basri menyindir Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir yang memilih mengutamakan penyertaan modal negara atau PMN ke beberapa perusahaan pelat merah, dibandingkan perihal penanganan Covid-19.
Melalui akun Instagram, Erick mengatakan bahwa di era demokrasi, saran dan kritik adalah hal yang lumrah. Kritik Faisal tentu akan menjadi bahan evaluasinya.
“Kami tentu di BUMN terus tetap melakukan transformasi agar tetap bisa melakukan aksi korporasi,” katanya.
Erick mengakui bahwa negara saat ini butuh pemasukan selain dari pajak. Apalagi di tengah kondisi Covid-19 karena pemerintah harus membantu masyarakat.
“Tetapi juga yang tidak kalah penting, kita terus pastikan yang namanya public service obligation (PSO) atau pelayanan publik. Hal ini memang yang membedakan BUMN dengan swasta,” jelasnya.
Sebelumnya, Faisal Basri mengkritik Erick Thohir karena lebih memilih memberikan PMN ke BUMN dan memperbanyak Ivermectin atau obat cacing yang diyakini sebagai terapi Covid-19.
Baca Juga
“Ketua Pelaksana Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan PEN adalah Menteri BUMN. Bukannya utamakan selamatkan nyawa rakyat tapi sibuk suntik BUMN ratusan triliun dan obat cacing. Bubarkan saja komite itu,” tulisnya melalui akun Twitter, Jumat (9/7/2021).