Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dampak PPKM Darurat, Industri Kimia Proyeksi Penurunan Utilisasi Hingga 20 Persen

Jadi mulai Agustus 2021 akan turun signifikan, karena permintaan turun dan gudang sudah penuh. Mungkin akan turun 10 persen—20 persen dari utilisasi Juni.
Ilustrasi/Istimewa
Ilustrasi/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA—Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat diperkirakan akan menurunkan kapasitas industri kimia mulai Agustus 2021, karena melemahnya permintaan.

Ketua Umum Asosiasi Kimia Dasar Anorganik (Akida) Michael Susanto Pardi mengatakan bahwa PPKM darurat belum memberikan dampak terhadap utilisasi pabrik, karena biasanya pabrikan industri tersebut telah membuat perencanaan bulanan.

Artinya, penurunan permintaan tidak bisa langsung serta merta mengurangi kapasitas produksi dari pabrik.

Michael menjelaskan, kebanyakan produksi kimia memiliki sifat continuous process. Hanya saja, limit dari produksi kimia adalah ketersediaan ruang untuk inventory, baik berupa gudang untuk barang padat atau tangki untuk barang cair.

“Biasanya mampu untuk menampung dalam waktu sebulan sampai 45 hari maksimum. Jadi mulai Agustus 2021 akan turun signifikan, karena permintaan turun dan gudang sudah penuh. Mungkin akan turun 10 persen—20 persen dari utilisasi Juni,” katanya kepada Bisnis, Senin (19/7/2021).

Adapun, saat ini utilisasi industri kimia berada di level 50—60 persen. Artinya pada Agustus 2021 nanti utilisasi akan anjlok di level 40—50 persen.

Menurut Michael, secara keseluruhan akan sulit mengharapkan pertumbuhan yang kuat pada semester II/2021. Apalagi, kinerja industri kimia pada semester I/2021 juga masih relatif lemah.

Alhasil, tahun ini industri kimia belum bisa memastikan target pertumbuhan 5—10 persen seperti yang diharapkan pada awal tahun akan tercapai.

Di sisi lain, industri kimia saat ini lebih pada posisi bertahan dan mengharapkan penanganan Covid-19 segera membuahkan hasil penurunan angka kasus yang signifikan.

“Target pertumbuhan sepertinya akan sulit walau kami masuk sektor kritikal yang bisa beroperasi 100 persen,” ujar Michael.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ipak Ayu
Editor : Lili Sunardi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper