Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laporan BI: Kinerja Industri Pengolahan Ekspansif di Kuartal II/2021

Volume produksi tercatat meningkat dari 50,94 persen pada kuartal I/2021 menjadi 54,2 persen pada kuartal II/2021. Peningkatan ini didorong oleh peningkatan kecepatan penerimaan barang input serta tetap kuatnya volume persediaan barang jadi.
Suasana di salah satu pabrik perakitan motor di Jakarta, Rabu (1/8/2018). Bisnis/Abdullah Azzam
Suasana di salah satu pabrik perakitan motor di Jakarta, Rabu (1/8/2018). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) melaporkan kinerja sektor industri pengolahan pada kuartal II/2021 mengalami peningkatan dan berada pada fase ekspansi.

Hal ini tercermin dari Prompt Manufacturing Index Bank Indonesia (PMI-BI) yang meningkat menjadi sebesar 51,45 persen pada kuartal II/2021, lebih tinggi dibandingkan dengan 50,01 persen pada kuartal I/2021 dan 28,55 persen pada kuartal II/2020.

“Peningkatan terjadi pada hampir seluruh komponen pembentuk PMI-BI, terutama volume produksi dan volume total pesanan yang berada dalam fase ekspansi,” tulis BI dalam Laporan PMI-BI, Rabu (14/7/2021).

Volume produksi tercatat meningkat dari 50,94 persen pada kuartal I/2021 menjadi 54,2 persen pada kuartal II/2021. Peningkatan ini didorong oleh peningkatan kecepatan penerimaan barang input serta tetap kuatnya volume persediaan barang jadi.

Responden menyatakan peningkatan volume produksi tersebut sejalan dengan pemenuhan permintaan masyarakat saat Ramadan dan Idulfitri.

Pada periode tersebut, indeks penggunaan jumlah tenaga kerja juga tercatat membaik meski masih berada pada fase kontraksi sebesar 47,68 persen, naik tipis dari kuartal sebelumnya 47,54 persen.

Sementara berdasarkan subsektor, peningkatan kinerja PMI-BI kuartal II/2021 terjadi pada hampir seluruh subsektor industri pengolahan.

Subsektor yang tercatat berada pada fase ekspansi yaitu subsektor makanan, minuman dan tembakau sebesar 55,74 persen, subsektor kertas dan barang cetakan 53,88 persen, dan subsektor pupuk, kimia dan barang dari karet sebesar 50,24 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper