Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Uni Eropa Target Gandakan Produksi Chip dalam 10 Tahun

Uni Eropa akan melakukan pendanaan yang signifikan untuk memperluas manufaktur semikonduktor.
Lambang Uni Eropa terpampang di depan gedung Parlemen Eropa di Brussels, Belgia, Rabu (27/5/2020)./Bloomberg-Geert Vanden Wijngaert
Lambang Uni Eropa terpampang di depan gedung Parlemen Eropa di Brussels, Belgia, Rabu (27/5/2020)./Bloomberg-Geert Vanden Wijngaert

Bisnis.com, JAKARTA - Komisaris Industri Uni Eropa Thierry Breton mengatakan blok itu bertujuan untuk meningkatkan produksi chip menjadi 20 persen dari pasokan global dalam 10 tahun ke depan.

Dilansir Channel News Asia, Rabu (14/7/2021), menurut komentar yang dikeluarkan oleh menteri industri Italia setelah pertemuan, saat ini blok ekonomi itu menyumbang 10 persen dari produksi dunia.

Pada Mei lalu, Breton mengatakan Uni Eropa akan melakukan pendanaan yang signifikan untuk memperluas manufaktur semikonduktor.

Sebelumnya diketahui kelangkaan chip global telah menyebabkan gangguan produksi barang-barang mulai dari elektronik konsumen hingga otomotif. Sejumlah pabrikan mobil bahkan terpaksa menutup kawasan produksi karena ketiadaan pasokan chip.

Dilansir Bloomberg, kekurangan chip global berdampak pada pemulihan ekonomi Inggris pada Mei, mengganggu manufaktur dan menjatuhkan produksi mobil dan truk pada salah satu tingkat tercepat dalam catatan.

Pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan melambat menjadi 0,8 persen, sekitar setengah dari tingkat yang diharapkan.

Namun di Jerman, lonjakan permintaan global setelah berakhirnya penguncian akibat pandemi Covid-19 memiliki dampak yang beragam. Beberapa indikator menyoroti perjuangan mereka yang berkelanjutan dengan masalah rantai pasokan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Permintaan yang kuat menunjukkan hari-hari ke depan yang lebih baik untuk pabrik, tetapi sektor ini tidak mungkin berkontribusi banyak terhadap pertumbuhan kuartal ini, menurut Maeva Cousin dari Bloomberg Economics.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper