Bisnis.com, JAKARTA - Industri yang kekurangan chip mulai dari pembuat mobil hingga elektronik, perlu menunggu sedikit lebih lama untuk komponen karena keterlambatan dalam memenuhi pesanan terus memburuk.
Dilansir Bloomberg, Rabu (23/6/2021), menurut penelitian oleh Susquehanna Financial Group, waktu tunggu atau lead time, jarak antara pemesanan dan pengiriman, meningkat tujuh hari menjadi 18 minggu pada Mei dari bulan sebelumnya. Hal ini merupakan indikasi bahwa perjuangan pembuat chip untuk memenuhi permintaan semakin memburuk. Itu merupakan waktu tunggu terlama sejak perusahaan mulai melacak data pada 2017.
Chip manajemen daya, semikonduktor yang mengatur aliran listrik dalam segala hal mulai dari mesin industri hingga smartphone, adalah alasan utama peningkatan secara keseluruhan. Lead time untuk chip tersebut mencapai 25,6 minggu, hampir dua minggu lebih lama dari sebulan sebelumnya. Namun, krisis itu meluas.
Investor mengamati waktu tunggu untuk mencari petunjuk tentang bagaimana tren permintaan, tetapi juga sebagai tanda bahwa pengguna chip mungkin panik dan memesan terlalu banyak.
Analis Susquehanna Chris Rolland mengatakan titik itu telah berlalu dan dia khawatir tidak ada cukup permintaan untuk perangkat akhir yang mengandalkan komponen elektronik untuk mendukung tingkat pemesanan saat ini.
Sementara waktu tunggu keseluruhan dialami perusahaan seperti Broadcom Inc., NXP Semiconductors NV., STMicroelectronics NV dan Texas Instruments Inc., beberapa area mulai mengejar permintaan.
Baca Juga
Mikrokontroler, prosesor kecil yang mengarahkan fungsi dalam segala hal mulai dari mobil hingga mesin cuci, mengalami penurunan waktu tunggu lebih dari seminggu, tulis Rolland. Waktu tunggu untuk chip analog, perangkat yang mengubah fenomena dunia nyata seperti sentuhan dan suara menjadi sinyal elektronik, meningkat, tetapi pada kecepatan yang lebih lambat dari sebelumnya, menurut Susquehanna.
Komponen optoelektronik, termasuk chip yang membantu mengubah energi matahari menjadi listrik di panel surya, semakin sulit didapat. Sebagian besar perusahaan berjuang untuk memenuhi pesanan, dan mendahulukan pembuat mobil sebagai pelanggan utama.
Kekurangan semikonduktor paling terasa di industri otomotif, yang diperkirakan akan kehilangan lebih dari US$100 miliar akibat penjualan kendaraan yang tidak dapat dihasilkannya. Sektor lain juga merasakan kesulitan, dengan banyak pembuat elektronik, termasuk perusahaan terbesar seperti Apple Inc., tidak dapat memenuhi semua permintaan untuk produk mereka.
Beberapa pemimpin pada pembuat chip, seperti Chief Executive Officer Broadcom Hock Tan, telah memperingatkan agar tidak membaca terlalu banyak tentang lonjakan lead time.
Mereka berpendapat bahwa perpanjangan masa tunggu adalah bukti tingkat pemahaman yang lebih tinggi tentang industri semikonduktor oleh pelanggan mereka dan kesediaan baru untuk berkomitmen pada perjanjian pasokan jangka panjang yang tidak dapat dibatalkan.