Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Atasi Aset Bank Bermasalah, India Bikin Perusahaan Khusus

Perusahaan tersebut terdaftar sebagai National Asset Reconstruction Company Ltd. pada 7 Juli dengan Padmakumar Madhavan Nair sebagai direktur pelaksana.
Bendera India/Cultural India
Bendera India/Cultural India

Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah India secara resmi mendirikan intitusi yang khusus menangangi bank bermasalah. Hal ini sebagai bagian dari upaya berkelanjutan untuk menghapus tumpukan utang terbesar di dunia dari neraca pemodal dan mempercepat penyaluran pinjaman.

Dilansir Bloomberg pada Selasa (13/7/2021), perusahaan tersebut terdaftar sebagai National Asset Reconstruction Company Ltd. pada 7 Juli dengan Padmakumar Madhavan Nair sebagai direktur pelaksana.

Menurut pengarsipan modal disetor ke NARCL adalah 746 juta rupee, sekitar US$10 juta atau Rp140 miliar. Nair sebelumnya bekerja di State Bank of India di mana dia menangani penyelesaian aset yang bermasalah.

Selanjutnya, Sunil Mehta, chief executive officer Asosiasi Bank India, akan menjadi direktur, sementara Salee Sukumaran Nair dari SBI dan Ajit Krishnan Nair dari Canara Bank adalah calon direktur di dewan tersebut.

Institusi ini diharapkan dapat memberikan bantuan pada banyak kreditur India yang saat ini berjuang untuk menurunkan tumpukan kredit macet. Terlebih masalah ini telah mengikis keuntungan dan membatasi kemampuan banyak kreditur untuk menyalurkan pinjaman baru.

Hal ini pun sebelumnya pernah disebut sebagai penyeimbang upaya Perdana Menteri Narendra Modi untuk meningkatkan aliran kredit guna memompa ekonomi Asia Selatan. Terlebih, negara ini mengalami kontraksi terbesar dalam hampir tujuh dekade akibat pandemi.

Keputusan pemerintah India untuk memulai NARCL pun datang akibat upaya percobaan meredam kebangkrutan pada 2016 yang tidak tidak terbukti efektif.

Sebagai informasi, institusi yang khusus menangani bank bermasalah ini akan dikendalikan oleh pemerintah serta kreditor swasta. NARCL diperkirakan mampu mentransfer kredit sebanyak 2 triliun rupee yang bertujuan membebaskan banyak kreditur masalah yang lama mengerak.

Menyelisik ke berlakang, pengumuman entitas semacam itu pertama kali dibuat oleh Menteri Keuangan India Nirmala Sitharaman dalam pidato anggarannya pada bulan Februari 2021.

Investor pun akan mengamati apakah institusi ini benar-benar berhasil menyelesaikan aset atau hanya menyimpannya seperti gudang, serta apakah tim perusahaan ini mencakup pakar industri dengan pergantian yang sesuai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : M. Richard
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper