Bisnis.com, JAKARTA – Ninja Xpress berpotensi menambah jumlah konsumen atau shipper dari sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) selama masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa dan Bali.
CMO Ninja Xpress Andi Djoewarsa mengatakan dalam kebijakan PPKM seluruh sektor non esensial dan non kritikal ditutup yang memunculkan potensi untuk terjadinya lonjakan transaksi di platform digital.
Sebelum PPKM Darurat berlangsung, Ninja Xpress bahkan telah mencatatkan lebih dari 700.000 shipper atau pelaku UKM telah menggunakan layanannya hingga Mei 2021.
“Kami sangat menaruh harapan pada ekosistem UKM yang ada di Ninja Xpress, sehingga di masa PPKM darurat, pelaku UKM dapat tetap semangat dalam berkreasi dan menjalankan bisnis dengan produktif. Melihat tren tahun lalu pada awal pandemi, khususnya pada PSBB diterapkan, kami mencatatkan adanya pertumbuhan volume pengiriman barang sebanyak dua kali lipat dibandingkan dengan keadaan sebelum pandemi, sehingga kami optimis para pelaku UKM dapat tetap menjalankan bisnisnya di tengah PPKM darurat saat ini,” ujarnya, Senin (12/7/2021).
Guna menjaga pertumbuhan konsumennya, dia meminta para kurir selalu siap membantu agar pengiriman sampai di tujuan. Di sisi lain, semangat para pelaku UKM untuk berkreasi dapat difasilitasi melalui beragam program yang ditawarkan.
Untuk itu, Ninja Xpress menghadirkan lebih banyak pilihan program layanan loyalitas Ninja Rewards untuk UKM. Salah satunya, program Ninja Rewards seperti Creative Hub yang merupakan wadah khusus fokus bagi UKM yang baru memulai bisnis di media sosial.
Beberapa kegiatan yang dilakukan di Creative Hub antara lain transfer ilmu dan pengetahuan serta dukungan dalam jasa pemasaran seperti pembuatan konten produk maupun pengembangan konten di akun media sosial UKM. Saat ini, Creative Hub sudah tersedia di Jakarta, Bandung, Bogor, dan Yogyakarta.
Ninja Xpress juga menginisiasi kerja sama bersama dengan beberapa pemain jasa keuangan seperti Jenius, Pinjam Modal, dan Modal Rakyat dengan memberikan fasilitas permodalan yang aman dan terpercaya.
Hal tersebut berkaca pada laporan Suara UKM Negeri Ninja Xpress akhir 2020 yang menunjukkan sebanyak 50 persen responden yang didominasi oleh pelaku usaha mikro mengaku menghadapi kendala berupa keterbatasan modal untuk menjalankan usahanya.