Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jaksel Masih Menjadi Lokasi Pencarian Rumah Paling Populer

Pencarian properti di kawasan Jabodetabek masih didominasi pencarian rumah tapak yakni sebesar 90 persen dari total pencarian properti di Rumah.com.
Seorang pengunjung mengamati miniatur rumah saat pameran real estat./Antara/R. Rekotomornrn
Seorang pengunjung mengamati miniatur rumah saat pameran real estat./Antara/R. Rekotomornrn

Bisnis.com, JAKARTA — Wilayah Jakarta Selatan alias Jaksel masih menjadi lokasi pencarian paling populer di Rumah.com. 

Country Manager Rumah.com Marine Novita mengatakan pencarian properti di kawasan Jabodetabek masih didominasi pencarian rumah tapak yakni sebesar 90 persen dari total pencarian properti di Rumah.com, dengan lokasi pencarian yang paling populer adalah Jakarta Selatan atau sebesar 24 persen.

Indeks pencarian properti di Rumah.com terus mengalami kenaikan termasuk di wilayah DKI Jakarta. Pencarian properti di Rumah.com pada kuartal I/2021 naik sebesar 26 persen dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.

Secara tahunan, pencarian properti di Rumah.com masih meningkat sebesar 183 persen. Di wilayah Jakarta Pusat naik tipis dari 250 poin menjadi 253 poin pada kuartal I/2021. Sementara itu, di wilayah Jakarta Selatan naik dari 213 poin menjadi 251 poin pada kuartal I/2021.

Wilayah yang menjadi area pencarian tertinggi adalah Jakarta Utara, naik dari 314 poin menjadi 352 poin pada kuartal I/2021.

"Kenaikan indeks pencarian properti ini memang erat kaitannya dengan siklus properti tahunan, dimana kuartal pertama merupakan masa di mana permintaan properti meningkat, setelah pada kuartal sebelumnya yaitu pada akhir tahun, masyarakat lebih memfokuskan pengeluaran untuk kebutuhan belanja konsumtif dan liburan," ujarnya dalam siaran pers, Minggu (11/7/2021). 

Adapun mayoritas pencarian sebesar 56 persen berasal dari DKI Jakarta. Adapun kisaran harga yang paling diminati berasal dari kisaran Rp300 juta hingga Rp750 juta, sementara jika diakumulasikan, mayoritas pencarian menginginkan hunian di bawah Rp1 miliar.

Menurut Marine, bagi mereka yang mencari properti untuk berinvestasi, peluang tersebut sebenarnya lebih terlihat di daerah tengah kota dengan kisaran harga yang masih terjangkau misalnya Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Lokasi itu memiliki pergerakan pasokan dan harga yang lebih dinamis serta lebih mudah diamati.

Selain itu, lanjut dia, harga per meternya masih lebih terjangkau, hampir sepertiga dari wilayah Menteng. Begitu juga dengan wilayah Lebak Bulus, Jakarta Selatan yang punya peluang berkembang karena adanya transportasi umum MRT.

"Kedua daerah ini mengalami penurunan di kuartal-kuartal tertentu sehingga membuka peluang masuk berinvestasi namun jika dilihat dalam horizon 2 tahun masih mengalami peningkatan harga," tuturnya. 

Untuk dijadikan pertimbangan bahwa ukuran kavling di kedua area pembahasan tersebut cukup besar sehingga mungkin perlu terobosan untuk membaginya menjadi ukuran unit yang lebih kecil sesuai selera dan kebiasaan masa kini. 

Ukuran unit yang lebih kecil, atau bahkan menjadi hunian vertikal, dapat memecah kebuntuan kondisi lahan hunian di tengah kota karena dapat membuatnya properti di tengah kota menjadi lebih terjangkau, lebih likuid, serta meningkatkan tingkat okupansi jika disewakan.

Marine menambahkan bahwa berdasarkan data Rumah.com Indonesia Property Market Index Kuartal I/2021 menunjukkan terjadinya penurunan indeks harga dan kenaikan indeks suplai properti. Namun, pasar properti nasional diperkirakan masih akan tetap stabil.

Hal lain yang dapat menjaga optimisme pasar properti di 2021 adalah masih tingginya pencarian properti pada kuartal I/2021 dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.

“Selain itu Pemerintah juga masih memberikan berbagai stimulus bagi sektor properti seperti perpanjangan pemberian insentif PPN Properti hingga akhir tahun 2021, pembelian properti pertama tanpa uang muka, serta tren suku bunga yang terus turun. Bagi konsumen yang sudah siap secara finansial, inilah saat terbaik untuk membeli properti,” tuturnya.  

Sesuai selera dan kebiasaan masa kini, lanjutnya, ukuran unit yang lebih kecil, atau bahkan menjadi hunian vertikal, dapat memecah kebuntuan kondisi lahan hunian di tengah kota karena dapat membuatnya propertidi tengah kota menjadi lebih terjangkau, lebih likuid, serta meningkatkan tingkat okupansi jika disewakan.

Marine menambahkan bahwa berdasarkan data Rumah.com Indonesia Property Market Index Kuartal I/2021 menunjukkan terjadinya penurunan indeks harga dan kenaikan indeks pasokan properti.  

Namun, pasar properti nasional diperkirakan masih akan tetap stabil. Hal lain yang dapat menjaga optimisme pasar properti di 2021 adalah masih tingginya pencarian properti pada kuartal I/2021 dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. 

“Selain itu Pemerintah juga masih memberikan berbagai stimulus bagi sektor properti seperti perpanjangan pemberian insentif PPN Properti hingga akhir 2021, pembelian properti pertama tanpa uang muka, serta tren suku bunga yang terus turun. Bagi konsumen yang sudah siap secara finansial, inilah saat terbaik untuk membeli properti,” tutur Marine.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper