Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PPKM Darurat Berat, Pemerintah Gantungkan Harapan di Sektor Investasi

Kepala BKF melihat sektor yang sensitif terhadap mobilitas akan terdampak sementara sektor-sektor yang berorientasi eskpor cenderung bertahan.
Pekerja membangun konstruksi gedung bertingkat di kawasan Daan Mogot, Tangerang, Kamis (3/8)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Pekerja membangun konstruksi gedung bertingkat di kawasan Daan Mogot, Tangerang, Kamis (3/8)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Nathan Kacaribu mengatakan bahwa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat bakal memberi dampak signifikan pada sektor transportasi, rekreasi, dan pakaian.

“Untuk investasi kita harapkan dampaknya relatif moderat. Karena investasi kita didominasi atau 70 persen dalam bentuk bangunan. Proyek pembangunan konstruksi ini masih bisa berjalan dengan protokol kesehatan yang ketat sehingga investasi seharusnya akan terdampak tapi moderat,” katanya pada konferensi pers virtual, Jumat (9/7/2021).

Sementara itu, Febrio menjelaskan bahwa dampak pada dunia usaha karena PPKM darurat akan bermacam-macam.

“Yang sensitif terhadap mobilitas akan terdampak sementara sektor-sektor yang berorientasi eskpor cenderung resilient [tahan],” jelasnya.

Sebelum ada PPKM darurat, Kemenkeu mencatat treun pemulihan ekonomi menunjukkan penguatan, terutama pada triwulan II/2021. Purchasing Managers Index masih ekspansi hingga Juni.

Indeks keyakinan konsumen ada di zona optimistis pada bulan yang sama. Konsumsi listrik pun tumbuh dua digit, yaitu 16,6 persen pada Mei.

Akan tetapi PPKM darurat harus dijalankan guna menekan penyebaran virus yang eskalatif. Dampaknya tentu bakal menahan laju pemulihan ekonomi di triwulan III.

Pemerintah juga mau tidak mau mengoreksi ke bawah prediksi pertumbuhan ekonomi tahun ini. Sebelum ada lonjakan kasus, proyeksi ada dalam rentang 4,5 persen sampai 5,3 persen. Kini turun menjadi 3,7 persen sampai 4,5 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper