Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terdampak Pandemi, Apartemen Baru Bisa Pulih Tahun Depan

Dampak dari insentif PPN DTP untuk rumah susun atau apartemen tidak sebesar rumah tapak. Alasannya, saat ini masyarakat cenderung lebih memilih rumah tapak sebagai hunian.
Deretan apartemen di Jakarta dalam foto file 2017./Reuters
Deretan apartemen di Jakarta dalam foto file 2017./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA—Insentif Pajak Pertambahan Nilai atau PPN yang ditanggung pemerintah (DTP) tidak serta merta bisa membangkitkan subsektor apartemen dalam negeri. Diperkirakan rumah susun dan apartemen baru akan kembali bergeliat di tahun depan.

Managing Director Sinar Mas Land Alim Gunadi mengatakan bahwa dampak dari insentif PPN DTP untuk rumah susun atau apartemen tidak sebesar rumah tapak. Alasannya, saat ini masyarakat cenderung lebih memilih rumah tapak sebagai hunian.dampak dari insentif PPN DTP untuk rumah susun atau apartemen tidak sebesar rumah tapak. Alasannya, saat ini masyarakat cenderung lebih memilih rumah tapak sebagai hunian.

Apabila melihat dari kondisi supply dan demand saat ini, pemulihan apartemen cenderung lebih lambat dibandingkan dengan rumah tapak. Dia memperkirakan, pemulihan apartemen baru terjadi pada 2022.

“Melihat supply dan demand, kondisi Covid-19 saat ini, serta vaksin dan yang lainnya, apartemen baru akan recovery di 2022,” katanya kepada Bisnis, Kamis (8/7/2021).

Senior Associate Director Research Colliers Indonesia Ferry Salanto mengatakan bahwa hingga kuartal II/2021 dampak insentif PPN DTP masih belum terlihat pada subsektor apartemen.

Menurutnya, permasalahan dari subsektor apartemen disebabkan oleh sedikitnya unit yang siap huni dengan jangka waktu yang tak lama.

Pihaknya juga mengapresiasi langkah pemerintah dalam memperpanjang pemberian insentif PPN DTP untuk sektor properti hingga akhir tahun ini.

Perpanjangan tersebut diharapkan dapat menjadi katalis penjualan proyek apartemen pada tahun ini.

“Selama insentif ini diberikan, para pengembang tidak menaikkan harga jual proyek yang mereka bangun tersebut. Target pengembang saat ini adalah menjual produk siap huni untuk meningkatkan penjualan mereka. Jadi insentif ini harus benar-benar dimanfaatkan agar penjualan apartemen meningkat,” ucapnya.

Berdasarkan data Colliers International Indonesia, hingga kuartal II/2021 proyek apartemen yang telah terserap di Jakarta dan sekitarnya baru mencapai 575 unit.

Sementara itu, sepanjang 2020, serapan apartemen mencapai 1.927 unit. Penjualan apartemen pada kuartal II/2021 tercatat hanya sebanyak 155 unit, merosot hingga 63 persen dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yanita Petriella
Editor : Lili Sunardi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper