Bisnis.com, JAKARTA – PT Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) menyatakan operasionalnya berjalan normal meski ada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat periode 3-20 Juli 2021.
VP of Marketing JNE Eri Palgunadi mengatakan secara umum bisnis JNE stabil, sehingga jumlah kirimanpun dapat dikatakan normal di tengah pandemi.
"Ada penurunan di awal Covid-19 mulai merebak pada Maret 2020 lalu namun tidak signifikan. Setelahnya kembali normal. Over all selama pemberlakuan PSBB sampai PPKM Darurat jumlah kiriman diharapkan dapat meningkat hingga lebih dari 30 persen secara nasional seperti tahun-tahun sebelumnya," katanya kepada Bisnis, Rabu (7/7/2021).
Dia menegaskan JNE terus melayani pengiriman paket seluruh pelanggan selama pandemi Covid-19. Pemerintah juga mendukung agar JNE terus beroperasi karena e-commerce menjadi salah satu penopang perekonomian di tengah kondisi dimana masyarakat dihimbau untuk tidak keluar rumah demi mencegah penyebaran virus Corona.
"Jadi JNE terus beroperasi secara normal selayaknya dalam kondisi seperti biasa, namun dengan penerapan prosedur protokol kesehatan, baik untuk karyawan maupun customer yang datang ke titik layanan," ujarnya.
Adapun Eri memerinci terdapat sejumlah prosedur yang selalu dilakukan JNE guna memastikan karyawannya siap bekerja di tengah pandemi.
Diantaranya, mengecek suhu tubuh karyawan dan konsumen sebelum memasuki area JNE, memberi vitamin secara rutin kepada karyawan, menyediakan fasilitas kebersihan seperti hand sanitizer atau pencuci tangan dengan air mengalir.
Bukan itu saja, JNE juga menerapkan jaga jarak di kantor maupun di cash counter, penyemprotan disinfektan di kantor, area operasional, cash counter dan area publik lainnya, penerapan WFH untuk karyawan di bidang yang memungkinkan, serta pemberian vaksinasi secara bertahap kepada karyawan dan masyarakat umum.
"JNE juga terus mengembangkan strategi distribusi dengan memaksimalkan pemanfaatan semua jalur dan moda transportasi, sehingga proses delivery ke penerima paket dapat terus berjalan dalam kondisi penerapan kebijakan di berbagai daerah yang berbeda-beda, seperti pembatasan akses, penutupan bandara, serta yang lainnya," jelasnya.