Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PPKM Darurat, Kemenkes Sebut Jumlah Produksi Oksigen Nasional

Kemenkes menjelaskan soal produksi oksigen nasional saat PPKM Darurat yang mengalami kenaikan permintaan.
Tabung oksigen/istimewa
Tabung oksigen/istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebutkan pasokan oksigen dari dalam negeri bisa memenuhi kebutuhan harian yang cenderung naik seiring bertambahnya kasus Covid-19 dalam PPKM Darurat Jawa–Bali.

Juru Bicara Kemenkes untuk penanganan Covid-19 Siti Nadia Tarmizi mengatakan rata-rata kebutuhan oksigen harian berkisar di angka 2.500 sampai 3.000 ton.

“Ini akan cukup mengingat kapasitas produksi industri mencapai 10.000 ton sehari,” kata Nadia ketika dihubungi, Selasa (6/7/2021).

Kebutuhan oksigen harian tercatat naik sampai empat kali lipat dibandingkan rata-rata kebutuhan saat normal yang berada di level 500 ton per hari. Sejauh ini, produsen oksigen baru memakai 74 persen kapasitas total produksi.

“Kalau produksi bisa mencapai 40 sampai 50 persen dari kemampuan harian, untuk oksigen pasti akan mencukupi,” kata Nadia.

Sebelumnya, Direktur Industri Kimia Hulu Kementerian Perindustrian Fridy Juwono mengemukakan kebutuhan oksigen untuk medis pada situasi normal berkisar di angka 40 persen dari total produksi tahunan yang mencapai 639.900 ton, sementara kebutuhan industri di kisaran 60 persen. Namun, komposisi kebutuhan untuk medis cenderung lebih besar dari pada industri saat pandemi.

“Dengan perkembangan demand yang cukup tinggi untuk penanganan Covid-19 dalam beberapa pekan terakhir, komposisi untuk medis sudah mencapai 90-an persen, mungkin kita mengarah ke 100 persen untuk medis. Mau tidak mau semua untuk medis, karena ini masalah kemanusiaan,” kata Fridy ketika dihubungi, Selasa (6/7/2021).

Fridy mengatakan upaya pemenuhan pasokan lewat produksi dalam negeri terus ditingkatkan. Sebagaimana diketahui, industri produsen oksigen memang belum mencapai utilisasi maksimalnya.

“Kita upayakan produksi tetap. Utilisasi kita dorong 100 persen, produksi 24 jam, pelayanannya pengisian dan transportasinya 24 jam. Kita harapkan kebutuhan bisa terpenuhi untuk RS maupun filling station. Priroritas kita ke situ. Syukurnya sampai saat ini terpenuhi dengan kapasitas yang ada,” tuturnya.

Dalam skenario pasokan dari dalam negeri tidak bisa memenuhi kebutuhan, Fridy mengatakan importasi juga menjadi salah satu opsi yang dipilih pemerintah. Dia mengatakan 4 perusahaan produsen oksigen yang memiliki afilisasi dengan produsen di luar negeri telah menyatakan komitmen untuk impor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper