Bisnis.com, JAKARTA - Laju inflasi Korea Selatan melambat untuk pertama kalinya dalam enam bulan, menurut data yang mendukung pandangan bank sentral tentang tekanan harga baru-baru ini sebagai sementara.
Harga konsumen naik 2,4 persen dari tahun sebelumnya, melambat dari kecepatan 2,6 persen di bulan Mei, data dari kantor statistik menunjukkan Jumat (2/7/2021). Para ekonom sebelumnya memperkirakan kecepatan akan melambat hanya menjadi 2,5 persen.
Perlambatan menambah dukungan pada argumen Bank of Korea bahwa data harga baru-baru ini telah didorong dibandingkan dengan angka suram tahun lalu dan beberapa tekanan inflasi kemungkinan akan memudar ke depan. Bank sentral melihat inflasi berfluktuasi di sekitar target 2 persen untuk sisa tahun ini sebelum meluncur lebih rendah pada 2022.
Baca Juga
Inflasi mungkin mendapat dorongan dari anggaran tambahan 33 triliun won yang diusulkan oleh pemerintah minggu ini untuk memberikan bantuan tunai kepada 80 persen rumah tangga Korea Selatan. Jika paket stimulus itu lolos, itu akan menjadi yang terbesar sejak pandemi melanda tahun lalu.
Vaksinasi juga semakin cepat meskipun belum menjangkau sebagian besar penduduk. Ancaman terbaru terhadap aktivitas konsumen adalah varian Delta dari virus Corona, yang mendorong pihak berwenang untuk menunda rencana untuk melonggarkan aturan jarak sosial di Seoul mulai minggu ini.
Dari data Bank of Korea, inflasi inti pada Juni ini mencapai 1,5 persen. Tarif transportasi naik hingga 8,3 persen, sementara tarif komunikasi turun 2,3 persen dan biaya pendidikan turun 0,7 persen dibandingkan bulan lalu.