Bisnis.com, JAKARTA – Sekretaris Jenderal Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia (OPSI) Timboel Siregar menilai Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mesti menjadi katalis dalam mendorong penyerapan tenaga kerja Indonesia agar mampu berkontribusi maksimal terhadap perekonomian nasional.
Sebelumnya, laporan World Bank berjudul Pathways to Middle Class JobS in Indonesia memproyeksikan Indonesia tidak meraup cukup banyak keuntungan dari angkatan kerja yang terserap meskipun masih di dalam periode di mana seharusnya negara bisa menikmati bonus demografi.
Pada akhir 2030, World Bank memproyeksikan bonus demografi tidak berkontribusi signifikan terhadap pendapatan per kapita Indonesia yang diprediksi berada di kisaran US$2.583 - US$3.709.
Angka tersebut hanya 25 persen dari total pendapatan per kapita Korea Selatan pada akhir periode bonus demografi negara tersebut. Saat itu, tepatnya pada 2010, Negeri Ginseng berhasil memiliki pendapatan per kapita senilai US$16.219.
"Organisasi para pengusaha, terutama Kadin, didorong untuk meningkatkan kinerja investasi yang untuk membantu pemerintah mencapai misi tersebut. Terutama untuk mempercepat transfer teknologi dari perusahaan asing kepada tenaga kerja dalam negeri," ujar Timboel, Rabu (30/6/2021).
Sebab, kata Timboel, instrumen investasi diperkirakan mampu menjadi kontributor utama agar penyerapan tenaga kerja di Tanah Air bisa maksimal. Dengan demikian, penyerapan tenaga kerja dari sektor tersebut menjadi pilar utama bagi Indonesia untuk menggali kontribusi yang lebih besar.
Baca Juga
Adapun, sinkronisasi kinerja antara Kementerian Investasi dan Kementerian Ketenagakerjaan diharapkan mampu mendorong geliat industri di berbagai sektor agar mampu menciptakan banyak lapangan kerja.
Terpisah, mantan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan Roeslani berharap pemerintah dapat menyempurnakan aturan terkait dengan program vokasi sehingga perusahaan-perusahaan di Tanah Air bisa lebih mudah untuk berpartisipasi ke depannya.
Saat ini, lanjutnya, dari kolaborasi dan sinergi dengan pemerintah dalam mendorong program vokasi, sudah terdapat lebih dari 2.600 perusahaan yang ikut serta dan memeroleh insentif sebesar 200 persen.