Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KAI: Sepekan Terakhir, Penumpang KA Jarak Jauh Turun 11 Persen

KAI memastikan jumlah penumpang KA Jarak Jauh mengalami penurunan hingga 11 persen dalam sepekan terakhir.
KAI memasang livery khusus Ramadan di 9 lokomotif. /KAI
KAI memasang livery khusus Ramadan di 9 lokomotif. /KAI

Bisnis.com, JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mencatat adanya penurunan penumpang sebanyak 11 persen selama periode 22-28 Juni 2021 bila dibandingkan periode 15-21 Juni 2021.

"Pada periode 22-28 Juni, KAI melayani rata-rata 33.000 pelanggan KA Jarak Jauh per hari. Jumlah tersebut menurun 11 persen dibanding periode 15-21 Juni dimana KAI melayani rata-rata 37.000 pelanggan KA Jarak Jauh per hari," kata VP Public Relations KAI Joni Martinus kepada Bisnis.com, Selasa (29/6/2021).

Sementara untuk aturan perjalanan, dia menyebut saat ini KAI masih mengacu kepada Surat Edaran (SE) Kementerian Perhubungan No. 35/2021, dimana syarat naik KA Jarak Jauh adalah menunjukkan PCR atau Antigen yang berlaku 3 hari atau GeNose C19 yang berlaku 1x24 jam.

"KAI akan mematuhi seluruh kebijakan yang dibuat pemerintah terkait persyaratan menggunakan transportasi umum di masa pandemi Covid-19," sebutnya.

Sebelumnya, jumlah penambahan kasus baru Covid-19 di Indonesia dilaporkan masih berada di angka yang melewati 20.000 pasien dalam sehari. Dengan jumlah 20.694 kasus baru Covid-19 selama periode 27-28 Juni 2021, memperlihatkan kondisi pandemi belum membaik, bahkan Indonesia menempati urutan kedua di dunia terkait penambahan jumlah pasien Covid-19 tersebut dalam sehari.

Sementara itu untuk angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia bertambah 423 orang (27-28 Juni 2021) sehingga total 57.561 orang yang meninggal.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sebelumnya mengatakan penambahan kasus Covid-19 di Tanah Air juga dipengaruhi oleh masuknya varian baru yakni varian Delta. Varian tersebut dinilai menyebar lebih cepat dan berpotensi menginfeksi anak-anak dan remaja.

Melihat fenomena tersebut, Budi menginstruksikan pemeriksaan kesehatan semakin diperketat salah satunya pelaksanaan tes acak di sejumlah stasiun bagi para pengguna Kereta Rel Listrik (KRL).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rahmi Yati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper