Bisnis.com, JAKARTA – PT Intiland Development Tbk akan fokus membangun proyek pengembangan berupa rumah tapak tahun ini.
Direktur PT Intiland Development Tbk. Archied Noto Pradono mengatakan perseroan tahun ini terus berupaya maksimal menjaga kinerja usaha dan meningkatkan penjualan. Pengembangan baru difokuskan pada proyek-proyek berjalan dan peningkatan penjualan dari inventori atau stok produk.
Tahun ini Intiland meluncurkan beberapa pengembangan baru di sejumlah proyek. Beberapa pengembangan baru tersebut seperti peluncuran klaster Duo di perumahan Talaga Bestari di Tangerang, klaster Sierra di proyek Serenia Hills di Jakarta, dan tiga klaster baru di perumahan Graha Natura Surabaya.
Adapun klaster Duo di Talaga Bestari untuk market milenial mapan. Lalu untuk klaster Magnolia di Graha Natura Surabaya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap unit hunian yang lebih luas dan premium.
"Untuk klaster di Serenia Hills ada yang lebih murah dari varian sebelumnya. Proyek di Surabaya akan ada klaster baru perumahan di samping danau di Graha Natura. Semua lebih ke pembangunan rumah tapak," ujarnya pada Selasa (22/6/2021).
Developer itu juga memulai pengembangan kawasan mixed-use terpadu Tierra di Surabaya. Pengembangan baru yang dimulai dengan peluncuran produk komersial Tierra SOHO tersebut sukses dan mendapat sambutan sangat baik dari masyarakat.
Tierra SOHO merupakan proyek fasilitas komersial seluas 1 hektare yang menjadi pengembangan tahap pertama dari megaproyek Tierra, kawasan mixed use dan high rise terpadu di Surabaya Barat.
Dalam pipeline pengembangan proyek jangka panjang, Tierra diproyeksi sebagai key project yang akan memberikan kontribusi penjualan yang signifikan dan berkelanjutan. "Soho Tierra di Surabaya kemarin juga lumayan kami jual hampir sold out," katanya.
Menurutnya, saat ini permintaan masyarakat dan konsumen terhadap produk-produk properti mulai bertumbuh terutama untuk pasar rumah tapak.
Namun demikian, pihaknya tetap menimbang setiap peluang ekspansi dengan memperhitungkan secara matang setiap risiko dan daya serap pasar.
"Kami percaya bahwa permintaan pasar dan daya beli masih ada. Jadi tantangannya adalah jeli menangkap kebutuhan dan mampu memberikan produk-produk yang inovatif yang mampu menjawab kebutuhan masyarakat," tuturnya.