Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menperin Tagih Komitmen Pengembang Pakai Bahan Bangunan Lokal

Data yang dihimpun REI, insentif PPN yang digulirkan pemerintah terbukti mampu meningkatkan penjualan hingga 25 persen. Oleh karena itu, diharapkan akan turut menggairahkan industri turunannya.
Salah satu proyek properti TOD LRT City yang dikmbangkan oleh PT Adhi Commuter Properti. /Antara
Salah satu proyek properti TOD LRT City yang dikmbangkan oleh PT Adhi Commuter Properti. /Antara

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menagih komitmen pelaku industri properti untuk menggunakan komponen bahan bangunan lokal dalam setiap proyeknya.

Agus berharap pelaku industri komponen bangunan juga harus mampu  memenuhi setiap kebutuhan dari proyek properti.

"Saya sudah bicara dengan REI [Persatuan Perusahaan Realestate Indonesia] dan mereka berkomitmen menyerap poduk lokal dengan syarat volume produk tersedia, time delivery, dan harga kompetitif," katanya dalam forum virtual yang dikutip, Rabu (23/6/2021).

Agus menyebut sesuai data yang dihimpun REI, insentif PPN yang digulirkan pemerintah terbukti mampu meningkatkan penjualan hingga 25 persen. Oleh karena itu, diharapkan akan turut menggairahkan industri turunannya.

Menteri Keuangan Sri Mulyani belum lama ini pun juga telah memastikan perpanjangan pemberian insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) ditanggung pemerintah (DTP) yang semula berakhir pada 31 Agustus 2021 menjadi akhir tahun ini.

"Kemarin kami usulkan PPnBM untuk otomotif, saya kira properti juga patut kami perjuangkan sesuai usul REI bukan hanya untuk stok baru tetapi juga inden," ujar Agus.

Adapun salah satu komponen bangunan lokal yang diharapkan benar-benar digunakan pengembang adalah produk keramik. Pekan lalu, Kementerian Perindustrian memprakarsai kerjasama REI dan Asosiasi Aneka Keramik Indonesia (Asaki) untuk penyerapan keramik hasil produksi dalam negeri.

Terkait keramik, Agus memastikan pemerintah akan memperpanjang safeguard mengingat impor pduk keramik masih tumbuh 23 persen saat ini. Menurutnya pemerintah akan mengeksplor seluruh instrumen fiskal non fiskal supaya dapat membantu daya saing keramik di Indonesia dan dapat menjadi tiga besar produsen keramik di dunia.

"Saat ini kita menduduki peringkat ke-8 dunia dengan kapasitas produksi terpasang sebesar 538 juta meter persegi pertahun dan mampu menyerap tenaga kerja sekita150.000 orang," ujarnya.

Sisi lain, ubin keramik dalam negeri saat ini telah mampu menembus pasar ekspor negara-negara Asia, Eropa, Amerika, dan Australia. Bahkan khusus untuk produk ubin atau porcelain slab ukuran 3,2x1,6 meter, baru Indonesia yang mampu memproduksi di Asean.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ipak Ayu
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper