Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PPKM Diperketat, Industri Tekstil Makin Berdarah-darah

Pengetatan PPKM hanya sebatas win-win solution dari penyelarasan ekonomi dan kesehatan. Meski demikian, bagi industri tekstil kebijakan ini .tetap mengancam kelangsungan usaha.
Pedagang menata kain tekstil dagangannya di Cipadu, Kota Tangerang, Banten, Kamis (16/4/2020). ANTARA.
Pedagang menata kain tekstil dagangannya di Cipadu, Kota Tangerang, Banten, Kamis (16/4/2020). ANTARA.

Bisnis.com, JAKARTA — Pelaku industri masih menanti tuah kebijakan pengetatan PPKM mikro yang telah dicanangkan selama dua pekan. Kendati tak begitu menhentikan laju perekonomian, bagi industri tekstil kondisi ini cukup mengkhawatirkan.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Rizal Tanzil Rakhman bahkan membaca sinyal merah dari proyeksi pelaku ritel akan dampak PPKM mikro khususnya peningkatan penutupan tenan dan PHK dalam sebulan ke depan.

Meskipun menurutnya, pengetatan PPKM hanya sebatas win-win solution dari penyelarasan ekonomi dan kesehatan.

"Kalau ritel sudah proyeksi banyak PHK itu sudah sinyal merah buat kami. Jadi tinggal menunggu waktu selanjutnya akan berdampak ke industri, tapi sebenarnya saya belum membaca ketegasan pemerintah," katanya kepada Bisnis, Selasa (22/6/2021).

Rizal menyebut perlu skema penanganan lebih jelas karena yang ada saat ini belum begitu berbeda dengan PPKM sebelumnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Bidang Kebijakan Publik Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (Gapmmi) Rachmat Hidayat tetap mengapresiasi pemerintah yang terus menjaga produksi sektor esensial. Meski demikian, dampak dari sisi permintaan masih perlu dipantau ke depan.

"Utilisasi kami sudah membaik di level 70 persen, kondisi kami sudah semakin baik dibanding tahun lalu. Paling penting bagi kami adalah kelancaran produksi dan distribusi agar konsumen tidak sulit mendapatkan produk kami," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ipak Ayu
Editor : Edi Suwiknyo

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper