Bisnis.com, JAKARTA – Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan program pelatihan Kartu Prakerja akan didesain lebih mudah untuk diikuti oleh para penyandang disabilitas.
Perbaikan pada program Kartu Prakerja agar lebih mudah diakses bagi penyandang disabilitas tersebut akan dilakukan setelah mendengar langsung sejumlah kesulitan yang dialami para penyandang disabilitas dalam mengakses program prakerja tersebut.
"Tadi kita dengar cerita luar biasa. Disabilitas yang harus menyesuaikan. Dari instruksi lisan [dalam pelatihan] diterjemahkan menjadi tertulis.Ini menjadi suatu catatan untuk program, jadi ke depan ada beberapa program yang kita coba supaya lebih friendly didesain untuk disabilitas," ujar Airlangga di Surakarta, seperti dikutip, Sabtu (19/6/2021).
Airlangga terkesan pada perjuangan Anisa Kusuma Wardani, seorang alumni Program Kartu Prakerja dari Magelang. Dengan keterbatasan sebagai penyandang disabilitas rungu wicara, Anisa dengan tekun mengikuti pelatihan yang diberikan.
Airlangga juga langsung meminta Direktur BNI untuk memberikan bantuan modal usaha berupa KUR untuk Anisa.
Dengan dibantu penerjemah bahasa isyarat, Anisa bercerita dan menyatakan pendapatnya bahwa Program Kartu Prakerja memiliki manfaat yang banyak. Pasalnya, Anisa bisa mendapat wawasan dan pengetahuan baru tentang pekerjaan apa yang bisa dijalankan.
Baca Juga
"Akan tetapi sayangnya kemarin saya memiliki hambatan karena tidak ada penerjemah atau transkip yang bisa saya akses, karena saya kan seorang tuna rungu," ujarnya.
Ketika mendapat penjelasan dalam pelatihan, Anisa mengaku hanya sebatas dari membaca gerak bibir yang diakuinya sangat sulit.
"Akhirnya saya memakai aplikasi di handphone untuk mengubah suara menjadi teks, itupun masih ada hambatan," imbuh Anisa.
Menurutnya, program prakerja sudah bagus, tapi akan lebih bagus lagi kalau ada akses untuk penyandang disabilitas seperti dirinya, sehingga materi yang disampaikan akan lebih bisa dipahami dan tak ada yang terlewat.
Untungnya ada sesi pelatihan yang disampaikan dengan visual praktek sehingga ia masih bisa memahaminya.
Anisa adalah Alumni Kartu Prakerja gelombang IV. Ia mengaku mendapat informasi tentang Kartu Prakerja dari teman-temannya dan dari media sosial.
Ia telah mencoba sejak gelombang pertama dibuka, Anisa baru lolos pada gelombang ke empat.
Anisa mengikuti 4 pelatihan. Pertama tentang aplikasi make up dasar. Kedua ikut pelatihan barista karena ingin bisa membuka usaha warung kopi yang bisa mempekerjakan teman-teman penyandang disabilitas.
Ketiga, mengikuti pelatihan jualan online karena ingin mempelajari itu lebih lanjut. Kemudian yang keempat mengikuti pelatihan manajemen keuangan agar mengetahui bagaimana mengelola keuangan.
Saat ini, Anisa bekerja menjadi pustakawan dan berjualan online yakni jilbab, mukena, dan pakaian. Saat ini ia masih menjadi reseller, tetapi ada beberapa produk yang ingin dia kembangkan sendiri.
"Dulu sebelum ikut pelatihan, saya jualan online secara manual aja, lewat story WhatsApp. Kemudian setelah ikut pelatihan, saya mencoba untuk jualan di marketplace sambil bekerja sebagai pustakawan di sekolah," katanya.