Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penuhi Kebutuhan WNI, Indonesia Akan Kirim Beras ke Arab Saudi

Penandatanganan MoU tersebut merupakan hasil fasilitasi Kementerian Perdagangan melalui Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Jeddah bersinergi dengan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah, Arab Saudi.
Petani memanen padi di areal sawah desa Pabean udik, Indramayu, Jawa Barat, Sabtu (20/3/2021). /Antara
Petani memanen padi di areal sawah desa Pabean udik, Indramayu, Jawa Barat, Sabtu (20/3/2021). /Antara

Bisnis.com, JAKARTA — Indonesia berpeluang mengekspor beras ke Arab Saudi guna memenuhi kebutuhan WNI di negara tersebut. Kesempatan ini diwujudkan melalui penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) kerja sama ekspor beras antara badan usaha milik negara (BUMN) PT Sang Hyang Seri (SHS) dan perusahaan Al Batlah di Arab Saudi.

Penandatanganan MoU tersebut merupakan hasil fasilitasi Kementerian Perdagangan melalui Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Jeddah bersinergi dengan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah, Arab Saudi.

“Masa pandemi Covid-19 saat ini justru menjadi waktu yang tepat untuk mempersiapkan produk-produk Indonesia ke pasar Arab Saudi,” ujar Kepala ITPC Jeddah Muhammad Rivai Abbas, mengutip siaran pers, Jumat (18/6/2021).

Konsul Jenderal RI di Jeddah Eko Hartono mengatakan ekspor beras ke Arab Saudi akan membantu memenuhi kebutuhan pokok jemaah haji dan umroh asal Indonesia. Meski demikian, dia mengatakan ekspor beras masih menghadapi tantangan harga.

Sementara itu, Direktur Komersial PT Rajawali Nusantara Indonesia Frans Tambunan menyambut baik kerja sama ini dan berharap produk-produk pangan di luar beras akan segera menyusul ekspor ke Arab Saudi. Dia mengatakan BUMN Indonesia memiliki beragam produk pangan yang potensial untuk pasar Arab Saudi seperti produk-produk hasil perikanan.

Direktur Utama SHS Karyawan Gunarso sangat optimis ekspor beras akan berjalan lancar. SHS memiliki lahan seluas 3.000 hektare dan lahan tambahan seluas 10.000 hektare yang mampu menghasilkan kurang lebih 25.000 ton beras per tahun.

Sementara itu, General Manager Al Batlah Muhammad Husein mengatakan perusahaannya akan mengawal persiapan draf untuk commercial agreement dan memantau pengiriman produk sebagai realisasi MoU. Menurutnya, MoU ekspor beras ini merupakan awal kerja sama ekspor komoditas andalan Indonesia lainnta ke pasar Arab Saudi seperti kakao dan rempah-rempah.

“Kami berkomitmen untuk membeli produk beras Indonesia dan produk-produk Indonesia lainnya seperti kakao dan rempah-rempah selama kualitas dan harganya kompetitif,” ujar Husein.

Berdasarkan data TradeMap 2020, negara pemasok beras terbesar ke Arab Saudi adalah India dengan nilai US$1,1 miliar, diikuti Amerika Serikat senilai US$120 juta, Pakistan US$105 juta), dan Thailand US$25 juta.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper