Bisnis.com, JAKARTA – PT Red Planet Indonesia Tbk. (PSKT), salah satu untuk emiten yang bergerak di segmen hotel menengah ke bawah, berkomitmen tetap menggencarkan promosi serta efisiensi di tengah tekanan pandemi yang belum usai saat ini.
Direktur Utama Red Planet Indonesia NG Suwito menyebut perusahaan juga akan memaksimalkan digitalisasi dengan peluang lebih besar setelah promosi luring turun.
PSKT, sambungnya, bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan penyedia layanan kartu kredit, melakukan promosi di media sosial dengan output berbagai program diskon. "Output dari strategi promosi itu lumayan bagus. Dari total investasi, semua hasilnya positif," kata Suwito kepada Bisnis, Senin (14/6/2021).
Dia menjelaskan tingkat okupansi PSKT sepanjang semester I/2021 berjalan rerata di kisaran 55 sampai dengan 60 persen. Di Palembang dan Bekasi, tingkat okupansi hotel perusahaan tersebut bisa mencapai 80 persen. Tetapi, di Solo dan Surabaya tingkat okupansi masih sektitar 30 persen.
Sebagai langkah efisiensi, Suwito mengatakan direksi dan komisaris PSKT tidak menerima tunjangan tahun lalu. Perusahaan juga masih melakukan negosiasi serta meminta keringanan dari pemilik gedung untuk menurunkan biaya rental. Termasuk meminta keringanan dalam hal restrukturisasi utang dari pihak perbankan.
Dia menilai kondisi bisnis perhotelan tahun ini bisa membaik jika pandemi Covid-19 bisa dikendalikan. Di beberapa negara yang sudah mampu mengontrol pandemi, lanjutnya, dicabutnya pembatasan ruang gerak wisatawan domestik dikatakan sudah mengangkat industri perhotelan dan pariwisata secara keseluhuran.
Baca Juga
Selain itu, vaksinasi menjadi tumpuan utama bagi pelaku usaha sektor perhotelan saat ini. Menurut Suwito, anggaran negara dapat dialokasikan sebanyak mungkin untuk program vaksinasi.
Pada semester II/2021, Suwito mengungkapkan perusahaan akan menerapkan strategi yang sama untuk semester kedua tahun ini setelah dinilai cukup berhasil. Salah satu strategi utama yang dilakukan adalah memacu kinerja karyawan dengan insentif dan bonus.
Menurut keterbukaan informasi, sampai dengan kuartal I/2021, perusahaan tersebut tercatat masih merugi.
Tercatat, penjualan dan pendapatan usaha kuartal I/2021 turun secara tahunan menjadi Rp11 miliar. Pada periode yang sama tahun sebelumnya, penjualan dan pendapatan usaha perusahaan masih senilai Rp13,48 miliar.
Hal tersebut diiringi dengan berkurangnya kerugian. Kuartal I/2021, PSKT mengalami rugi senilai Rp4,34 miliar. Sementara pada periode yang sama tahun sebelumnya, perusahaan mengalami rugi senilai Rp4,9 miliar seiring dengan berkurangnya beban yang dibayarkan.